TRIBUNNEWS.COM - Remy Gardner, rookie MotoGP mengalami masalah pada helmnya ketika balapan di Mandalika pekan lalu (20/3).

Pembalap asal Australia itu mengaku helmnya dipenuhi oleh air saat balapan di lintasan basah Mandalika kala itu.

Tak hanya helm, visor pada motornya juga terciprat oleh air.

Itu yang mengakibatkan rider KTM Tech3 perform kurang maksimal dan harus puas finis di posisi ke-21.

Baca juga: Stefan Bradl Siap Gantikan Marc Marquez di MotoGP Argentina

Baca juga: Jadwal Tayang MotoGP 2022 Live Trans7: Bos Yamaha Ultimatum Quartararo agar Tak Banyak Bertingkah

Padahal pembalap dengan nomor 87 itu memiliki kemampuan berkendara yang baik di lintasan basah.

Namun di GP Indonesia pekan lalu, kemampuan itu tak terlihat.

Hal itu diakui oleh bos KTM Tech3, Herve Poncharal yang heran mengapa pembalapnya itu tidak garang ketika balapan di Mandalika pekan lalu.

"Saya merasa sedikit frustrasi dengan hasil Remy Gardner karena dia biasanya sangat kuat dalam kondisi hujan, jadi saya tidak mengerti ketika saya melihatnya kehilangan kontak dengan Raul (Fernandez)," kata Poncharal dikutip dari crash.

Gardner sendiri megakui bahwa penyebab ia tidak maksimal adalah visor motornya yang dipenuhi oleh air.

"Jika saya jujur, saya mengharapkan lebih banyak balapan hari ini. Saya memiliki beberapa masalah visibilitas dengan hujan dan itu tidak meningkat banyak ketika saya berada di belakang yang lain," tutur Gardner.

"Beberapa lap terakhir, saya menemukan diri saya sendiri, jadi saya memiliki lebih sedikit air yang masuk ke visor saya dan dapat mulai meningkatkan sektor dan waktu saya," sambungnya.

"Saya akan mencoba untuk tetap positif dan melanjutkan ke balapan berikutnya," tukasnya.

Permasalahan itu akhirnya diketahui oleh bos KTM Tech3 ketika pembalap mudanya itu kembali ke paddock.

Ia mengetahui bahwa helm dari pembalap kelahiran 1998 itu ternyata di penuhi oleh air.

"Ketika dia kembali ke kotak, dia tidak senang dengan helmnya yang penuh air dan sangat mengurangi visibilitasnya," terang Poncharal.

"Pada level ini, ketika Anda tahu berapa banyak investasi yang masuk ke balapan, sangat disayangkan kehilangan hasil yang bagus karena masalah helm seperti yang kita alami," tambahnya.

Kendati begitu, baik Gardner maupun Poncharal mengaku bahwa mereka bersyukur dapat menyelesaikan balapan.

"Tetapi setidaknya saya mengambil banyak pengalaman dan berhasil melakukan 20 putaran," kata Gardner.

Poncharal mengungkapkan bahwa dengan hal itu, Gardner akan belajar banyak khususnya soal ban serta motor ketika kondisi hujan.

"Selain itu, dia berhasil menyelesaikan balapan, yang bagus, dan dia juga belajar banyak tentang ban dan motornya dalam kondisi hujan," tutur Poncharal.

Hasil balapan di GP Indonesia pekan lalu itu mengantarkan Gardner finis di posisi ke-21.

Pulang dari Indonesia, Gardner harus puas tanpa mengantongi poin satu pun.

Sementara rookie lainnya yakni Darryn Binder berhasil finis di posisi ke-10.

Berkat itu, adik dari Brad Binder itu berhasil membawa pulang 6 poin.

Raihan itu sekaligus membuat Darryn Binder melesat jadi pemuncak klasemen di antara empat rookie lainnya.

Gardner sejauh dua seri MotoGP berjalan hanya mampu mengantongi satu poin.

Sementara tiga rookie lainnya yakni Raul Fernanez, Fabio Di GIannantonio, dan Marco Bezzecchi belum meraih poin sama sekali.

Pada seri MotoGP selanjutnya menarik di tunggu, siapa rookie yang akan meraih poin lagi selain Binder dan Gardner.

Seri selanjutnya akan ada MotoGP Argentina yang berlangsung di Termas de Rio Hondo pada tanggal 4 April 2022 mendatang.

(Tribunnews.com/Niken Thalia)