Cara Bagnaia Menghibur Diri, Kegagalan Marc Marquez Segel Juara Dunia MotoGP 2015 Jadi Panutan
Gagal juara dunia MotoGP 2024, Pecco Bagnaia langsung berkaca dari statistik Marc Marquez saat gagal pada tahun 2015.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Kegagalan Pecco Bagnaia menyabet hattrick gelar juara dunia MotoGP 2024 masih jadi sorotan.
Pecco Bagnaia tentu telah menerimanya. Dia juga punya cara untuk menghibur diri setelah pada akhirnya kalah dari Jorge Martin.
Adapun cara Bagnaia menghibur diri yakni dengan berkaca dari kegagalan Marc Marquez pada tahun 2015 silam.
Di mana kala itu Marquez juga gagal hattrick juara dunia MotoGP sejak tahun 2013 hingga 2014.
Namun siapa yang menyangka, setahun setelahnya Marquez berhasil merebut empat gelar juara dunia MotoGP secara beruntun.
Tepatnya sejak edisi tahun 2016 hingga 2019, The Baby Alien sukses menjadi juara dunia bersama Honda.
Hal itu yang ditekankan oleh Bagnaia sebagai upaya menghibur diri setelah dirinya gagal juara dunia tahun 2024 ini.
"Saya tidak menganggap (2024) sebagai sebuah kekalahan, dengan benar, karena saya belajar dari kesalahan. (Tapi) saya tahu bahwa kami kehilangan gelar juara karena kesalahan dan ini adalah sesuatu yang akan saya tingkatkan," ungkap Bagnaia mengutip crash.
"Dan jika kita melihat statistik Marc (Marquez di MotoGP), dia memenangkan dua gelar berturut-turut (2013-2014), kemudian dia kalah pada 2015, dan kemudian dia memenangkan empat gelar berturut-turut," katanya menambahkan.
"Jadi, anda tidak akan pernah tahu, dan saya akan mencoba melakukan yang terbaik untuk meraih kembali tujuan yang maksimal."
Kegagalan Marquez dan juga pengalamannya tahun 2024 dijadikan Bagnaia sebagai pelecut untuk bisa lebih moncer musim depan.
Baca juga: Hikmah Kegagalan Francesco Bagnaia jadi Juara Dunia MotoGP 2024, Pecco Belajar Redam Ambisi
Terutama untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau crash saat balapan, murid Valentino Rossi benar-benar belajar dari situ.
Sebab salah satu faktor Bagnaia kehilangan banyak poin dan tertinggal dari Martin yang konsisten adalah gegara gagal finis (DNF).
"Jadi, saya pikir saya harus belajar dari kesalahan saya. Yang lain lebih sulit untuk dianalisis karena saya melakukan hal (cara menyalip) yang sama, hanya saja masuk sedikit lebih lambat, dan saya mengalami kecelakaan yang sama," ujarnya menjelaskan.