FIBA World Cup 2023, Pembangunan Venue Basket Ditargetkan Rampung Awal Januari 2023

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia bersiap menjadi tuan rumah kejuaraan bola basket dunia atau FIBA World Cup yang diadakan pada 25 Agustus – 10 September 2023 bersama dengan Jepang dan Filipina.

Jelang menggelar ajang tersebut, pemerintah terus menggeber persiapan salah satunya pembangunan venue bola basketnya anyar yang dibangun di area Gelora Bung Karno tepatnya di sebelah Hall Basket.

Pengerjaan Venue berkapasitas 16 ribu penonton itu ditargetkan rampung pada awal Januari 2023.

“Kemarin dikunjungi FIBA bahwa pembangunan akan tepat waktu seperti FIBA yang targetkan kepada kita. Ini juga dikerjakan 24 jam, pagi malam, tidak ada libur kecuali lebaran dua hari. Saya kira akan tepat waktu selesainya,” kata Danny Kosasih, Ketum PP Perbasi di Mall FX, Jakarta, Selasa (12/4/2022).

“Awal Januari sudah selesai, Maret sudah bisa untuk uji coba,” sambungnya.

Sementara itu, Erick Thohir yang menjabat sebagai Anggota Central Board FIBA mengatakan venue yang dibuat nanti juga sebagai bentuk perhatian Presiden Joko Widodo terhadap olahraga Indonesia.

Nantinya venue tersebut tak diperuntukkan bola basket saja tapi juga sebagai venue multifungsi yang bisa dipakai gelaran cabor lain hingga konser musik.

“Jadi tentu progresnya sangat bagus bahkan ada percepatan 3 persen kemarin kalau peninjauan lapangan terakhir. Ini tentu luar biasa komitmen Bapak Presiden dalam pembangunan infrastruktur dan juga olahraga Indonesia,” kata Erick.

“Gedung bola basket yang sedang dibangun ini berkapasitas 16 ribu merupakan yang pertama di Indonesia, nantinya tidak hanya untuk bola basket tapi indoor arena yang bisa dipakai untuk cabor lain seperti voli, bulutangkis, dan bahkan konser musik yang selama ini kita tidak punya fasilitas,”

“Ini sejalan dengan keberlanjutan Asian Games. Jadi fasilitas itu tentu kita perbaiki bahkan kita bangun yang lebih baik. Apalagi sekarang penduduk Indonesia kesininya makin muda, milenial dan gen z itu 54 persen. Jadi kebutuhan olahraga dan musik ini makin hari makin meningkat,” pungkas Menteri BUMN tersebut.