Badminton SEA Games 2022: Rekor Manis 15 Tahun Ambyar, Tradisi Emas Tim Putra Indonesia Mandek
Kekalahan atas Thailand di partai semifinal membuat tim badminton putra Indonesia terhenti tradisi emasnya pada SEA Games 2022.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia gagal melaju ke babak final SEA Games 2022 cabang olahraga bulu tangkis nomor beregu putra.
Kepastian tersebut diperoleh setelah takluk dari Thailand dengan skor 2-3 pada partai semifinal, Selasa (17/5/2022) malam WIB.
Kekalahan tim beregu putra didapatkan dari tiga nomor tunggal yang dimainkan oleh Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata dan Bobby Setiabudy.
Adapun dua kemenangan tim beregu putra Indonesia diraih oleh pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Baca juga: SEA Games 2022: Tiru Timnas Voli Putri Indonesia, Vietnam Akhirnya Bisa Coreng Dominasi Thailand
Baca juga: Rekap Hasil Semifinal Badminton SEA Games 2022: Tiga Tunggal Putra Keok, Indonesia Gagal ke Final
Kekalahan yang dialami Chico Aura dkk membuat mereka harus puas meraih medali perunggu pada pagelaran SEA Games 2022 ini.
Torehan ini membuat catatan manis Indonesia di ajang SEA Games tercoreng pada edisi 2022.
Sepanjang sejarah SEA Games, yakni sejak tahun 1965, Indonesia sangat mendominasi di nomor beregu putra. Total, Indonesia telah mengumpulkan 17 medali emas.
Di beregu putra, Indonesia bahkan selalu menjadi langganan peraih emas secara beruntun.
Indonesia mempertahankan medali emas beregu putra sejak SEA Games 2007 hingga 2019, atau selama satu dekade lebih.
Artinya, setelah 15 tahun rekor apik tim beregu putra Indonesia harus terhenti pada SEA Games 2022.
Pasca pertandingan Christian Adinata mengaku kecewa karena tak bisa menyumbangkan poin untuk tim merah putih.
Kekalahan yang diderita lalu dibeberkan Christian karena pola permainan yang kurang jelas.
"Cukup kecewa dengan penampilan hari ini karena tadi mainnya serba tanggung," kata Christian, dikutip dari PBSI.
"Kurang jelas mau main seperti apa jadi tidak bisa 100 % padahal saya sudah diskusi dan siapkan strategi bersama pelatih."