Soal Ucapan Tak Senonoh Yeremia di Medsos, Ini Kata Sekjen PBSI Terkait Sanksi
soal sanksi yang dijatuhkan PBSI, Fadil Imran menyebut teguran keras dari dirinya itu sudah merupakan hukuman yang cukup berat bagi Yeremia.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Soal Ucapan Tak Senonoh Yeremia di Medsos, Ini Kata Sekjen PBSI
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PP PBSI, Muhammad Fadil Imran mengatakan pebulutangkis ganda putra, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan sudah mengaku menyesal dan meminta maaf atas perkataan yang tak pantas saat Yeremia melakukan live pada akun media sosialnya.
“Yeremia sudah minta maaf itu sudah luar biasa. Sanksi sosial itu saya kira jauh lebih dahsyat dan dia sudah telepon saya, mengaku menyesal. Dia bilang, Pak Sekjen saya menyesal dan tak akan mengulanginya,” kata Fadil Imran usai konferensi pers Indonesia Open di SKYE, Menara BCA, Jakarta, Rabu (25/5/2022).
“Ini mungkin maksudnya bercanda tapi persepsi orang berbeda kan,” sambungnya.
Baca juga: Beredar Video Pebulutangkis Indonesia Diduga Lecehkan Volunteer SEA Games Secara Verbal
Baca juga: Yeremia Mengaku Khilaf dan Meminta Maaf Atas Aksi Pelecehan Verbal ke Volunteer SEA Games
Fadil pun berharap kejadian seperti ini bisa juga jadi pembelajaran buat atlet lainnya.
Terlebih bagi atlet yang mewakili Indonesia di kancah internasional.
“Etika berinternet itu ada. Mudah-mudahan ini juga jadi pembelajaran buat teman-teman yang lain juga, yang terpenting bagaimana kedepan pemain Timnas harus tahu beretika dalam internet,” ujarnya.
Lebih lanjut, soal sanksi yang dijatuhkan PBSI, Fadil Imran menyebut teguran keras dari dirinya itu sudah merupakan hukuman yang cukup berat bagi Yeremia.
Baca juga: Hasil Drawing Indonesia Open 2022 14-19 Juni: Pemain Top Dunia Turun Semua
Baca juga: Lakukan Comeback Luar Biasa, Begini Cara Ahsan/Kevin Nge-Prank Ganda Jepang Hoki/Yugo
"Teguran dari Sekjen PBSI itu sudah merupakan sanksi yang cukup berat buat Yeremia. Apalagi, sebelumnya dia juga sudah mendapat hukuman sosial dari netizen," tutur Fadil Imran.
Agar hal tersebut tidak berulang, ke depan PBSI akan melakukan pembinaan etika dalam bersosial media kepada para pemain.
“Ini menjadi pelajaran juga bagi kami. Yang pasti kami berencana membuat kelas bijak menggunakan sosial media,” pungkasnya.