Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

BAM Terlalu Kudet, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Ini Tuntut Perubahan Total

Legenda bulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock menuntut reformasi besar-besaran di kubu Badminton Malaysia atau BAM

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Claudia Noventa
zoom-in BAM Terlalu Kudet, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Ini Tuntut Perubahan Total
ALEXANDER NEMENOV / AFP
Pebulu tangkis Malaysia Lee Zii Jia melepaskan tembakan ke arah pemain China Chen Long dalam pertandingan babak 16 besar bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 29 Juli 2021. Legenda bulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock menuntut reformasi besar-besaran di kubu Badminton Malaysia atau BAM 

Hal ini yang belum bisa dijumpai dari Malaysia.

Lee Zii Jia yang notabene atlet andalan Malaysia, kini tak lagi bersama BAM.

Ia memilih menjadi pemain profesional untuk melanjutkan kariernya.

Soh Wooi Yik (kiri) dari Malaysia melakukan pukulan di sebelah Aaron Chia dari Malaysia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Mohammad Ahsan dari Indonesia dan Hendra Setiawan dari Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (26/7/2021). Ahsan/Hendra menghabisi wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Musashino Forest Sport Plaza, Senin sore WIB, 26 Juli 2021. Tak butuh waktu lama, Ahsan/Hendra memetik kemenangan 21-16, 21-19 dalam laga berdurasi 34 menit. (Alexander NEMENOV/AFP)
Soh Wooi Yik (kiri) dari Malaysia melakukan pukulan di sebelah Aaron Chia dari Malaysia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Mohammad Ahsan dari Indonesia dan Hendra Setiawan dari Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (26/7/2021). Ahsan/Hendra menghabisi wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Musashino Forest Sport Plaza, Senin sore WIB, 26 Juli 2021. Tak butuh waktu lama, Ahsan/Hendra memetik kemenangan 21-16, 21-19 dalam laga berdurasi 34 menit. (Alexander NEMENOV/AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

"Malaysia sekarang ini tidak stagnan, kita sekarang ini berjalan mundur di bidang badminton," ungkap Ong Ewe Hock dikutip dari laman The Vibes.

"Lihatlah Taiwan, China Indonesia, Jepang dan sekarang India."

"Mereka sekarang menjadi sangat kuat," sambungnya.

Ia lantas membandingkan sektor tunggal putra Malaysia dengan Denmark dan Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

"Denmark memiliki dua pemain tunggal putra yang berada di peringkat 10 besar," ujar Ong.

"Indonesia juga memiliki dua."

"Malaysia, yang dahulu sebagai kekuatan utama, hanya memiliki Lee Zii Jia."

"Itupun dia bukan lagi bagian dari BAM," lanjutnya.

Baca juga: Indonesia International Series dan Indonesia International Challenge 2022 akan Digelar di Yogyakarta

Ia lantas menuntut para petinggi BAM saat ini untuk mundur.

Para mantan pebulu tangkis didesak turun tangan dalam mengatasi keringnya prestasi badminton di Negeri Jiran.

"Siapa yang patut disalahkan untuk ini? Para pemain tak bersalah seutuhnya. BAM harus bertanggung jawab," ucap Ong.

"Jelas, ada sesuatu yang tidak bekerja di sana? Lantas kenapa selalu orang-orang yang sama yang mengurus BAM?"

"Bagaimana kita akan meningkatkan prestasi jika selama 20-30 tahun terakhir ada orang yang tak pernah hengkang dari sana?" pungkasnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas