BAM Terlalu Kudet, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Ini Tuntut Perubahan Total
Legenda bulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock menuntut reformasi besar-besaran di kubu Badminton Malaysia atau BAM
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Prestasi Malaysia di cabang olahraga bulu tangkis bisa dikatakan cukup melempem dalam beberapa tahun terakhir.
Baik dari sektor tunggal maupun ganda, belum ada yang bisa meneruskan tongkat estafet dari para pemain senior terdahulu.
Memang, sekarang ada sosok seperti Lee Zii Kia hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang menjadi andalan.
Namun, ketiga pebulu tangkis tersebut belum bisa mendominasi di sektor masing-masing.
Baca juga: Aaron Chia/Soh Wooi Yik Manfaatkan Indonesia Masters 2022 untuk Ubah Nasib Buruk
Zii Jia masih berkutat di sekitar peringkat kelima hingga tujuh.
Hal yang sama juga dialami oleh ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Hasil yang didapat Malaysia pada Thomas Cup 2022 lalu bak menjadi tamparan.
Pasalnya, Negeri Jiran tak mampu berbicara banyak di ajang bergengsi tersebut.
Baca juga: Hasil Undian Indonesia Masters 2022: The Minions Comeback, Apri/Fadia Kembali Beraksi
Hasil minor di Thomas Cup tersebut membuat salah seorang legenda bulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock berkomentar.
Menurut Ong, iklim badminton yang dibangun BAM sekarang ini kurang update dan tak mengikuti perkembangan zaman.
Ia tak sembarangan dalam memberikan pendapatnya tersebut.
Peraih medali emas SEA Games 2021 ini membandingkan Malaysia dengan perkembangan negara-negara lain.
Jepang, China dan Indonesia mampu mengembangkan pondasi badminton yang memang sudah kuat.
Sedangkan Taiwan dan India mulai merangkak untuk merusak tatanan bulu tangkis dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.