Cerita Feby Sofia Bunda, Wanita Karier yang Jadi Pelari Trail, Lintas Alam Pakai Sepatu Diskonan
Feby Sofia Bunda menceritakan pengalamannya kali pertama mengikuti lari di alam bebas, berbekal sepatu diskonan yang salah peruntukan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Bapak saya pegawai negeri yang (siap) ditempatkan di seluruh Indonesia jadi beberapa kali kami ikut orang tua kami dinas, saya pernah bersekolah di Yogya, kemudian kembali lagi ke tanah kelahiran saya di Makassar," ujar ibu satu anak tersebut.
Saat setelah menyelesaikan studinya di jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Hasanuddin, Makassar pada 2003, Feby sempat bekerja sekira dua tahunan di Makassar di industri perhotelan.
Selepas dari pekerjaan sebelumnya, Feby memutuskan untuk merantau ke tanah Borneo.
Balikpapan menjadi persinggahan perempuan Bugis tersebut dengan bekerja masih di bidang yang sama.
Pada saat berkarier di bidang hotelier, Feby kerap menjadi asisten pribadi atau personal assistant (PA) dari beberapa kliennya.
"Saya setelah selesai kuliah bekerja di Industri perhotelan di Makassar selama kurang dari tiga tahun, kemudian setelah itu saya merantau ke Balikpapan dan masih bekerja di bidang hotelier. Di Balikpapan inilah saya bertemu klien-klien saya yang sebagian besar bekerja di bidang eksplorasi minyak,"kata feby.
Di Balikpapan jugalah Feby bertemu dengan suaminya yang kala merupakan klien Feby.
Kemudian Feby memutuskan untuk kembali merantau ke tempat yang lebih jauh dari tanah kelahirannya.
Pada 2010 ia pindah bekerja ke Jakarta. Kala itu ia bekerja pada perusahaan pengiriman atau logistik, feby ditempatkan sebagai Customer Service Manager di Jakarta pada tahun 2010.
Pasca-melahirkan sang buah hati, Feby masih sempat bekerja, namun karena ia rasa terlalu berat untuk dijalankan, Feby akhirnya mengalah untuk fokus mengurus anak dan Suami.
Setelah sebelumnya menjadi sosok wanita karier yang bekerja hampir 12 jam per hari, Feby memiliki banyak waktu ketika ia tak lagi bekerja dan hanya di rumah.
Medio 2014, Feby yang kala itu sedang berselancar di media sosial, melihat publikasi beberapa rekannya sedang mengikuti kegiatan lari di alam bebas.
"Sebagai wanita karier yang sibuk, saya kadang bekerja dari pukul 8 pagi sampai 8 malam, dan ketika tidak bekerja lagi dan menjadi tidak punya kegiatan rutin seperti sebelumnya, saya hanya mengurusi suami dan anak, dan dibantu oleh Asisten Rumah Tangga (ART) juga," tutur Feby.
Bermodalkan informasi yang telah ia kumpulkan, rencana untuk lari trail bersama sang suami pun mengerucut pada MesasStila Challenge.