Susuri Trek Lari Taman Nasional Gunung Leuser, Bukit Lawang Orangutan Trail 2024 Digelar 11-12 Mei
Bukit Lawang Orangutan Trail 2024 menjadi agenda wisata olahraga yang menarik di Sumatera Utara yang diselenggarakan setiap tahun.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Even tahunan lari lintas alam sekaligus wisata Bukit Lawang Orangutan Trail 2024 akan kembali diselenggarakan di kawasan Taman Nasional Pegunungan Leuser di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada 11-12 Mei 2024.
Julita M Saragih, CEO dan Founder Arras Indonesia, penyelenggara kegiatan ini mengatakan, even Bukit Lawang Orangutan Trail 2024 menjadi agenda wisata olahraga yang menarik di Sumatera Utara yang diselenggarakan setiap tahun.
Kegiatan ini menawarkan petualangan lomba lari yang menantang karena menawarkan medan yang bervariasi, naik turun dan berliku di kawasan Taman Nasional Leuser.
Baca juga: Rute Lomba Lari 10K Perayaan Hari Perempuan Internasional di Solo: Lewati Benteng Vastenburg
Jika beruntung selama menyusuri trek, peserta berkesempatan bertemu langsung orangutan di habitat aslinya. Di memaparkan, kegiatan ini menargetkan 500 sampai 700 peserta dengan total hadiah Rp 100 juta.
Ada beberapa kategori yang dilombakan, yakni kategori 7K dengan lintasan trek 7 kilometer untuk pelajar usia 13 sampai 17 tahun.
Kemudian kategori 10K untuk peserta anggota TNI dan Polri, lalu kelas 25 K, untuk peserta pria dan wanita usia 18-39 tahun dan 25K untuk peserta dengan usia 40 tahun ke atas.
Pihaknya juga menyiapkan kategori pemuncak, yakni 50K untuk peserta pria dan wanita usia 18-39 tahun, serta kategori Men Master untuk peserta usia 40 tahun ke atas serta kelas Women Open.
Sebagai pemanasan penyelenggaraan event ini, panitia menggelar kegiatan Bukberan Road To Bukit Lawang Orangutan Trail 2024 di kawasan BSD, Tangerang, Jumat, 29 Maret 2024.
Di kegiatan ini, panitia mengajak sejumlah anggota TNI muda dari Arhanud melakukan lari trailing sejauh 5 kilometer di area BSD.
"Acara di BSD ini dalam rangka pemanasan sebelum event di Bukit Lawang Kabupaten Langkat, Sumatara Utara. Event ini sekarang sudah menjadi event tahunan Provinsi Sumatara Utara dan banyak ditunggu para pelari trail dan juga menjadi bagian dari Asian Trail Series Master," ungkapnya.
"Ada partisipasi Arhanud di acara Bukberan Road to Bukit Lawang Orangutan Trail 2024 ini, dan juga partisipasi teman teman komunitas pelari di BSD dan Jakarta," sebutnya.
Baca juga: Hasto PDIP Ikuti Lomba Lari Semarang 10K Bersama Atikoh Ganjar
Ari Prima, salah satu peserte event ini tahun lalu yang kembali akan berpartisipasi di event tahun ini mengatakan, medan trail di Bukit Lawang menawarkan tantangan berbeda jika dibandingkan medan trail lain di Pulau Jawa atau daerah lain seperti Sumbawa.
"Yang agak berbeda dari trail lain, di Bukit Lawang ini medannya naik turun dan kita tahun lalu sempat menyeberang sungai menggunakan rafting. Experience yang kita dapatkan cukup unik karena kita juga bertemu medan berkerikil," beber Ari Prima.
Dia mengaku sangat menyenangi event ini karena menjadi event trail rekreasi.
"Kita sangat menikmati suasana dan pemandangannya. Selama ini penyelenggaraan trail kebanyakan di Pulau Jawa, kalau di luar Jawa misalnya hanya ada di Rinjani. Kalau event di Sumatera Utara ini setelah selasai kegiatan kita bisa menikmati kukiner Sumatera Utara yang unik dan merupakan paduan kuliner Aceh," ujar Ari.
Baca juga: ISEKAI Run, Lomba Lari Paling Hype di Ancol
Soal jumlah peserta yang dibatasi maksimal 700 orang, Julita M Saragih mengatakan, hal tersebut untuk menyesuaikan dengan ketersediaan penginapan di lokasi acara yang memang sangat terbatas.
"Kami memang punya kuota karena penginapan di sana tidak bisa lebih dari 1.000 orang. Di kegiatan trail ini peserta nanti juga akan membawa keluarga, jadi kami mempertimbangkan hal itu. Tapi sudah mengedukasi warga agar bersedia menjadikan rumahnya sebagai homestay peserta," bebernya.
Dia mengatakan, event serupa tahun lalu diikuti 700 peserta dan tahun ini menjadi event ketiga. Selama kegiatan berlangsung, peserta dilarang menyentuh dan memberi makan orangutan ketika mereka bertemu di rute trail.