Kisah Ganda Putri Ukraina Setelah Invasi Rusia: Hidup Berpindah-pindah Negara Demi Main Bulutangkis
Di balik kiprah Mariia/Yelyzaveta yang sudah ia lakoni sampai akhirnya berhasil mengikuti ajang super 1000 BWF, ada kisah pilu di dalamnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kisah Ganda Putri Ukraina Hidup Berpindah-pindah Negara Setelah Invasi Rusia
Laporan wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Indonesia Open 2022 resmi dimulai hari ini di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Pebulutangkis dari beberapa negara pun sudah ada yang mengamankan tiket 16 besar Indonesia Open, dan beberapa lainnya terpaksa terhenti di babak pertama.
Ada kisah menarik dari perjuangan satu-satunya wakil dari Ukraina yang mengikuti ajang Indonesia Open 2022 kali ini.
Turun di ganda putri Mariia Stoliarenko/Yelyzaveta Zharka yang berhadapan dengan wakil Belanda, Debora Jille/Cheryl Seinen.
Baca juga: Hasil Indonesia Open 2022, Rinov/Pitha Tersingkir Seusai Digebuk Ganda Korsel Dua Gim Langsung
Pada laga yang berjalan selama 37 menit itu, Mariia/Yelyzaveta harus pulang lebih awal dari Indonesia Open 2022 setelah takluk 21-16 dan 21-10 dari Debora/Cheryl.
Di balik kiprah Mariia/Yelyzaveta yang sudah ia lakoni sampai akhirnya berhasil mengikuti ajang super 1000 BWF, ada kisah pilu di dalamnya.
Sejak Maret lalu, Mariia/Yelyzaveta sudah meninggalkan Ukraina, dan mulai tinggal secara tidak menetap di beberapa negara.
Invasi, itulah satu-satunya alasan yang memaksa keduanya untuk tinggal secara nomaden di negara-negara tetangga Ukarina, seperti Polandia dan Perancis.
"Sejak Maret, kami berpindah-pindah di negara Eropa lain seperti Polandia dan Perancis, lalu kami berkompetisi di Thailand. Kami berlatih di Thailand dan kemudian ikut kompetisi di negara-negara Asia," ujar Yelyzaveta.
Baca juga: Hasil Indonesia Open 2022, Bekap Ganda Denmark, Matsuyama/Shida Tak Sangka Terima Dukungan di Istora
Mariia/Yelyzaveta tinggal di Kharkiv, satu diantara kota besar di Ukraina yang hanya berjarak 50 kilometer dari perbatasan dengan Rusia.
"Ya kami terpaksa meninggalkan ukraina sejak Maret. Kami tinggal di Kharkiv yang dekat dengan Rusia. Kota kami masih dibom sampai saat ini jadinya tidak mungkin tinggal di sana," ungkap Yelyzaveta.
Yelyzaveta juga menceritakan, semua fasilitas olahraga termasuk tempat mereka berlatih bulutangkis pun hancur.
Hal tersebutlah yang kemudian mendorong mereka untuk pindah sementara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.