Sirkuit Kejuaraan Dunia Balap Sepeda MTB di Palangkaraya Punya Karakteristik Berbeda
Obstacle yang lengkap hingga perpaduan antara aspal dan tanah akan membuat para pebalap dari 32 negara merasakan sensasi perlombaan yang sangat berbed
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sirkuit Kejuaraan Dunia Balap Sepeda MTB di Palangkaraya Punya Karakteristik Berbeda
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Parama Nugroho turut hadir dalam acara konferensi pers kejuaraan dunia balap sepeda MTB, UCI MTB Eliminator Word Cup 2022 di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangkaraya, Selasa (5/7/2022).
Seusai mengikuti konferensi pers, Parama juga ikut meninjau trek atau sirkuit untuk kejuaraan dunia balap sepeda MTB di Area Stadion Tuah Pahoe.
Dalam kesempatan itu, Parama menjelaskan pembangunan trek yang sudah disetujui oleh Kristof Bruyneel, CEO City Mountain Bike, mempunyai karakter berbeda dengan trek-trek di negara lainnya.
Obstacle alias rintangan yang lengkap hingga perpaduan antara aspal dan tanah akan membuat para pebalap dari 32 negara merasakan sensasi perlombaan yang sangat berbeda.
“Memang Treknya kita bikin antaraspal dengan lintasan tanah, tanahnya kita perkeras ya. Artinya supaya laju sepeda tetap terjaga,” kata Parama.
“Obstacle-nya kita buat lengkap, ada drop dan kemudian di sini juga ada wood, pakai kayu untuk halang rintangnya. Cross country itu kan sepeda halang rintang. Intinya ada halangannya dibuat,” jelasnya.
Parama juga membeberkan, Kristof Bruyneel yang sudah meninjau langsung mengaku sangat antusias melihat semangat dari pemerintah daerah Kalimantan Tengah untuk menggelar ajang ini.
Sehingga dalam pembuatan trek, Kristof tidak mengeluhkan hal apapun dan hingga hari ini pembuatan trek sudah terbangun sekitar 20 persen.
“Tidak ada kendala, kan CEO CITY MTB Kristof, dia yang pegang lisensi dari UCI. Jadi dia juga sangat percaya dari pertama beliau hadir, dia sudah sangat antusias melihat aspirasi dan animo dari Pak Gubernur beserta jajarannya bahwa merek membutuhkan event kelas dunia juga,” bebernya.
Sementara itu, mengenai mekanisme pebalap yang akan tampil, Parama menjelaskan para pebalap akan melalui fase kualifikasi.
Nantinya untuk kategori pria hanya mempertandingkan sebanyak 32 sedangkan wanita hanya diambil 16.
“Nah seperti namanya eliminator berarti akan ada peserta yang dieliminasi kualifikasi dulu sampai dapat 32 starter untuk cowok dan 16 untuk cewek. Nah, setelah dari kualifikasi baru itu yang dilombakan, kemudian diambil setiap race 4 pebalap yang start terus diambil 2 terbaik,” jelas Parama.
“Kita juga pasti akan undang (pembalap Indonesia-red) karena mereka harus ikut berpartisipasi cuma sama seperti yang pebalap lain harus lolos kualifikasi dulu,” pungkasnya.