Jelang Hadapi Yordania di FIBA Asia Cup 2022, Timnas Indonesia Usung Misi Revans
Hadapi Yordania di FIBA Asia Cup 2022, timnas Indonesia bertekad untuk revans setelah takluk dua kali di Kualifikasi FIBA World Cup 2023.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan timnas Indonesia di FIBA Asia Cup 2022 akan berlanjut besok melawan Yordania, Kamis (14/7/2022).
Perjumpaan dengan kontingen Yordania, Skuat Garuda mengusung misi untuk revans.
Pasalnya, Arki Wisnu dkk telah takluk atas Yordania dengan skor 52-77 beberapa waktu lalu di ajang Kualifikasi FIBA World Cup 2023.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2022: Marques Bolden Jadi Aktor Utama saat Timnas Comeback Dari Arab Saudi
Oleh karena itu, bertemu lagi dengan Yordania, Skuat Garuda bertekad untuk memetik kemenangan.
Dengan hadirnya pemain kunci seperti Marques Bolden, Derrick Michel, Abraham Damar Grahita, hingga Andakara Prastawa, diharapkan tim Merah-Putih dapat memetik hasil positif.
Hal itu belajar dari pertemuan sebelumnya, Bolden harus absen hingga Abraham yang under perform.
Namun jika melihat penampilan timnas Indonesia saat bertanding kemarin melawan Arab Saudi, Selasa (12/7/2022), Bolden tampil sangat gemilang.
Bahkan, Bolden sendiri dapat dikatakan sebagai aktor utama pada kemenangan Indonesia atas Arab Saudi.
Bagaimana tidak, pemain naturalisasi itu berhasil mengemas 35 poin, melakukan 16 rebound dan 6 block.
Tentu sebuah modal apik bagi penggawa Merah-Putih untuk mengembangkan permainannya agar dapat menyapu bersih seluruh pertandingan di fase grup.
Selain itu, mantan pelatih Rajko Toroman sempat mengatakan bahwa Skuat Merah-Putih perlu peran dari seorang Marques Bolden.
Bahkan dia menyebutkan bahwa dengan adanya Bolden, maka peluang Skuat Garuda untuk menang terbuka lebar.
"Dengan Bolden, kita bisa mengalahkan Arab Saudi. Peluang kita lebih besar lawan Yordania," kata Rajko Toroman dilansir Perbasi usai Indonesia dikalahkan Yordania di Kualifikasi FIBA World Cup 2023.
"Saya tidak bilang kita pasti menang tapi kita akan berikan perlawanan lebih baik."