Disambut Hangat Gibran, Ketua NOC Indonesia Bicara Soal Legacy ASEAN Para Games 2022 di Solo
Okto menilai, gelaran ASEAN Para Games 2022 di Solo meninggalkan banyak legacy dan pembelajaran bagi penyelenggaraan even multi-nasional di Indonesia
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Disambut Hangat GIbran, Ketua NOC Indonesia Bicara Soal Legacy ASEAN Para Games 2022 di Solo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari turut meninjau perhelatan ASEAN Para Games XI 2022 di Kota Solo, Selasa (2/8/2022).
Okto sapaan akrabnya datang bersama Komite Eksekutif Rafiq Hakim Radinal dan Suryo Agung.
Dalam kunjungannya, Okto pun bertemu dengan Ketua ASEAN Para Games Organizing Committee Gibran Rakabuming, Ketua Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia Senny Marbun serta Ketua Komite Paralimpiade Asia (APC) Majid Rashed.
Baca juga: Cerita Para-Sprinter Indonesia Eko Saputra Raih Emas Tanpa Pemanasan di ASEAN Para Games 2022
Baca juga: Sumbang Emas Tolak Peluru, Marcelino Michael Beri Pesan Menyentuh Buat Para Penyandang Disabilitas
Okto menilai, gelaran ASEAN Para Games 2022 di Solo meninggalkan banyak legacy dan pembelajaran bagi penyelenggaraan even multi-nasional lain di Indonesia.
Satu hal yang disoroti Okto yakni soal International Broadcast Center (IBC) yang berada di Stadion Manahan, Solo.
“Olahraga selalu meninggalkan legacy dan ini terjadi di penyelenggaraan multi-event di Indonesia, baik Asian Games, Asian Para Games, termasuk ASEAN Para Games Solo. Banyak legacy yang ditinggalkan dan kami bisa banyak belajar di sini, salah satunya terkait broadcasting karena ini pertama kali 14 pertandingan ditayangkan live di ASEAN Para Games,” ujar Okto saat bertemu dengan Gibran di International Broadcast Center (IBC).
Pembelajaran yang dimaksud Okto yakni IBC dapat diadopsi oleh NOC Indonesia, khususnya dalam menyiapkan diri menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games 2023 Bali.
Baca juga: Cerita Warmia, Peraih Emas Lempar Lembing yang Ambil Klasifikasi di China dengan Biaya Sendiri
Ini akan menjadi multi-event olahraga pantai dan air paling prestisius yang diadakan di Indonesia yang diikuti 1.200 atlet lebih dari 100 negara serta dihadiri 205 NOC’s serta para petinggi organisasi olahraga.
Di antaranya, President IOC Thomas Bach, Presiden ANOC Robin Mitchel, serta President WADA Witold Banka.
“Kami juga bisa banyak belajar karena Indonesia akan menjadi tuan rumah AWBG dan jumlah cabor yang dipertandingkan sama seperti ASEAN Para Games Solo, yakni 14 cabor. Artinya kami dapat belajar juga menyelenggarakan pertandingan dengan cost yang efisien dan waktu yang pendek,” terang Okto.
Sementara itu, Gibran menyambut hangat kedatangan Okto di Solo. Ia berharap penyelenggaraan ASEAN Para Games kedua di Solo kali ini juga dapat meninggalkan legacy.
“Harapannya dengan adanya penyelenggaraan ASEAN Para Games ini adalah semoga Solo bisa lebih ramah dengan teman-teman difabel kita dan warga Solo dapat lebih aware dengan atlet-atlet kita,” kata Gibran yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo
ASEAN Para Games ke-11 sejatinya diadakan di Vietnam, sebagaimana SEA Games edisi ke-31, Mei lalu.
Namun, Vietnam memutuskan tidak menyelenggarakannya, sehingga Indonesia menawarkan secara sukarela untuk menjadi tuan rumah demi kepentingan atlet difabel se-Asia Tenggara yang tidak sempat merasakan kompetisi sejak 2019.