Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita Perjuangan Rina Marlina: Jadikan Hinaan dan Caci Maki Sebagai Motivasi

Atlet para badminton Indonesia, Rina Marlina tak pernah menginginkan terlahir dengan kondisi seperti ini, bertubuh pendek.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Cerita Perjuangan Rina Marlina: Jadikan Hinaan dan Caci Maki Sebagai Motivasi
tribunnews.com/majid
Atlet para badminton Indonesia, Rina Marlina saat diwawancarai Tribunnews usai sukses meraih medali emas ASEAN Para Games XI 2022 di Edutorium UMS, Solo, Kamis (4/8/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Atlet para badminton Indonesia, Rina Marlina tak pernah menginginkan terlahir dengan kondisi seperti ini, bertubuh pendek.

Saat ini Rina yang menginjak usia 28 tahun tingginya hanya mencapai 131cm.

Rina remaja mengaku kerap mendapatkan cacian, makian dari rekannya saat tubuhnya tak lagi tumbuh seperti rekan sebayanya.

Kondisi tersebut membuat dirinya sempat tak berani keluar karena merasa minder dengan orang normal lainnya.

“Ya, dulu saya merasa minder banget sampai kalau ketemu orang tidak mau, dari usia SD itu. Tapi kesininya sudah tidak, apalagi sekarang sudah bisa menunjukkan,” cerita Rina kepada Tribunnews di Edutorium UNS, Kamis (4/8/2022).

Peran orangtua yang menjadi pelecut hingga akhirnya Rina kembali berani keluar - coba membiarkan cacian dan makian seperti angin lalu.

Berita Rekomendasi

“Caci maki orang, hinaan orang saya coba saya buktikan mereka salah. Itu malah jadi motivasi buat saya,” tegas Rina.

Rina Remaja mulai menekuni olahraga bulutangkis, meski tak mungkin, Rina terus mencoba hingga akhirnya dirinya menjadi wasit antar kampung.

Hasil dari tugas itu pun jadi pemasukan Rina untuk uang jajan mengingat Rina berasal dari keluarga yang tak punya.

“Saya sempat jadi wasit kampung buat uang jajan saya cari uang jajan dari situ karena rumah saya dekat dari dekat GOR Bulutangkis dan Rina kan berasal dari keluarga yang tidak ada,” ujarnya.

Buah dari kesabaran dan kerja keras yang Rina jalani pun lambat laun mulai ia rasakan.

Rina yang gemar bermain bulutangkis mengawali kariernya dengan mengikuti ajang Pekan Paralimpiade Daerah (Peparda) di Bogor pada 2018 silam.

Dari ajang tersebut, Rina menunjukkan kualitasnya hingga akhirnya pada tahun 2019, Rina masuk pelatnas NPC Indonesia yang terpusat di Solo.

Di Pelatnas NPC Indonesia, Rina terus digembleng dan diasah hingga akhirnya wanita asal Tasikmalaya itu sukses mengharumkan nama Indonesia dengan torehan dua medali emas pada ajang ASEAN Para Games XI 2022.

Bonus dengan nominal ratusan juta rupiah pun siap Rina terima.

Bonus tersebut bakal jadi balasan Rina terhadap sang Ibunda yang telah mencintai dan mendukungnya selama ini.

Rina merupakan salah satu dari ribuan atlet penyandang disabilitas Indonesia yang sudah membuktikan bahwa kekurangan bukanlah batasan.

“Intinya kita harus yakin saja kalau kita dikasih kekurangan pasti ada kelebihannya yakini diri kalau kita bisa seperti orang-orang normal, bahwa kita bisa terus berusaha dan percaya diri saja,” pesan Rina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas