Putri Kusuma Wardani Main Normal Tapi Harus Angkat Koper Lebih Awal
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani harus tersandung di babak pertama Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani harus tersandung di babak pertama Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Pebulutangkis yang akrab disapa Putri KW itu harus angkat koper lebih dulu karena kalah dalam duel kontra tunggal putri Malaysia, Soniia Cheah.
Meski mengaku sudah tampil maksimal, Soniia Cheah tetap berhasil memulangkan Putri KW lewat straight game, 19-21, 18-21.
"Ini Kejuaraan Dunia pertama saya jadi saya ingin memaksimalkan permainan, jadi tampil sebagus mungkin siapapun lawannya," ujar Putri KW.
"Tadi pun tidak ada tegang sama sekali, main normal-normal saja. Saya merasa saya sudah maksimal hari ini," lanjutnya.
Sejatinya, Putri KW sudah memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh pebulutangkis nomor 40 Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) itu.
Alih-alih bisa memuluskan strategi yang ia maksud, justru Putri KW tak dapat membendung konsistensi dari Soniia Cheah.
"Lawan kan sudah lama tidak bertanding dan saya sempat mempelajari permainan dia. Tangannya lumayan kuat dan variasinya bagus," ungkap Putri KW.
"Strategi saya tadi mau mempercepat tempo tapi ternyata dia masih bisa mengimbangi malah saya yang akhirnya banyak mati sendiri," sambungnya.
Pasca kekalahan tersebut, Putri KW megaku akan senantiasa meningkatkan kualitas bermainnya. Tak hanya itu, ia pun merasa perlu menambah kekuatan otot serta kestabilan fokusnya.
"Saya harus tingkatkan semua terutama bagaimana bermain di level senior dengan segala keadaan baik itu angin, shuttlecock dan lain-lain. Juga harus tambah kekuatan otot dan stabilkan fokus yang masih naik-turun," sebut Putri KW.
Dengan gugurnya Putri KW, praktis tunggal putri Indonesia hanya menyisakan Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria akan menjalani babak kedua berhadapan dengan tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi.