Pejuang Veteran Yang Kenalkan Pencak Silat Ke Dunia Itu Adalah Eddie Nalapraya
Legenda hidup olahraga nasional, Mayjen TNI Purn Eddie Marzuki Nalapraya lahir di Tanjung Priok, Jakarta, 6 Juni 1931.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Legenda hidup olahraga nasional, Mayjen TNI Purn Eddie Marzuki Nalapraya lahir di Tanjung Priok, Jakarta, 6 Juni 1931.
Eddie Nalapraya begitu dia dikenal, sempat menduduki jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta bidang pemerintahan medio 1982-1987 dengan Gubernur, Letjen TNI Purn Raden Soeprapto.
Eddie Marzuki Nalapraya juga pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tahun 1981-2003.
Kecintaan Eddie kepada pencak silat sudah tumbuh sejak dahulu kala. Sebagai seorang pejuang yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada Agresi Militer Belanda 1947.
Eddie mulai tertarik dengan kemampuan Pencak Silat pejuang lainnya dalam melawan penjajah. Alhasil ia mulai dekat dan bersahabat dengan kalangan pesilat dan menekuninya.
Pria yang juga sempat menjadi Ketum Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) itu juga berperan penting dalam upaya membuat Pencak Silat diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda.
Buih perjuangan Eddie Nalapraya pun terealisasi pada 12 Desember 2019, Pencak Silat resmi masuk daftar UNESCO melalui kegiatan Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia.
Kala itu Eddie mengemban amanah sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO dan Olympic tahun 2014-2019.
Sebelumnya pada tahun 1980, Eddie Nalapraya turut serta dalam pembentukan Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat).
Tak hanya itu, ia juga sempat menggagas berdirinya organisasi Pencak Silat di negara-negara tetangga antara lain, Persekutuan Silat Singapore (Persisi), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (Pesaka) dan utusan dari Brunei Darusalam.
Pada tahun terbentuknya Persilat, Eddie terpilih sebagai Presiden. Setelah itu, tepatnya pada Tahun 1987, Silat dipertandingkan pada SEA Games.
Kompetisi Silat juga diupayakan hadir di negara lain. Pada tahun 2008, Eddie menggagas kejuaraan Pencak Silat di seluruh Eropa dan ia ditetapkan ‘Bapak Pencak Silat Eropa di Swiss.
Saat Presiden Spanyol dalam kunjungannya ke tanah air, Eddie Marzuki Nalapraya disebut juga sebagai Bapak Pencak Silat Dunia.
Karier militer Eddie Marzuki Nalapraya
Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya memulai karier militer-nya sejak berusia 16 tahun. ia bergabung dengan Detasemen Garuda Putih saat terjadi Agresi Militer Belanda I.
Besar dan tumbuh di era kemerdekaan membuat Eddie pernah terlibat dalam berbagai gerakan perjuangan melawan Kolonialisme.
Kisah perjuangan Eddie yang tersebar di kalangan militer adalah ketika ia menanam bom batok yang ditutupi kotoran Kerbau atau Sapi untuk melumpuhkan penjajah.
Hingga pada tahun 1950 ia diangkat sebagai sersan, dan kemudian diangkat sebagai mayor jenderal di usia 80 tahun.
Dalam catatan kariernya, Eddie Nalapraya juga sempat tergabung menjadi anggota pasukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Kongo tahun 1960.
Catatan Pendidikan
SD dan SMP, Tasikmalaya
Sekolah Bintara Administrasi, Surabaya (1951)
Sekolah Bintara Atas, Bandung (1955)
Sekolah Perwira, Bandung (1957)
Security Course, Jepang (1962)
Command and General Staff College, Fort Leavenworth, AS (1972)
Jabatan Militer
Bintara Detasemen Pertahanan MBAD (1950)
Anggota Pasukan PBB di Kongo (1960)
Ajudan Pangdam VI/Siliwangi (1961)
Den Kawal Pribadi Presiden (1967)
Waasops Kodam V/Jaya (1974)
Asisten Pengamanan Garnizun Ibu Kota (1975)
Asisten Kodam V/Jaya (1977)
Kasdam V/Jaya (1979-1983)
Asisten Teritorial Hankam (1983-1984)
Wakil Gubernur DKI Jakarta (1984-1987)
Anggota DPA-RI (1998-2003)