Debby Susanto Angkat Bicara Soal Performa Sektor Ganda Campuran Bulutangkis Indonesia
Mantan pebulutangkis Indonesia, Debby Susanto, menyatakan pandangannya tentang kondisi bulutangkis nasional khususnya di sektor ganda campuran.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pebulutangkis Indonesia, Debby Susanto, menyatakan pandangannya tentang kondisi bulutangkis nasional khususnya di sektor ganda campuran.
Menurut kacamatanya, Debby menilai bahwa sektor ganda campuran Indonesia, terutama di Pelatnas PBSI saat ini sedang berada di masa transisi.
Mantan duet Preveen Jordan itu pun sedikit mengulas kembali bagaimana nomor ganda campuran selalu diandalkan untung merengkuh gelar di masanya.
"Kalau keseluruhan, memang bisa dibilang sekarang lagi masa transisi. Tadinya kan senior-senior yang selalu dikasih beban harus jadi juara," ujar Debby.
Debby pun menyadari bahwa sektor ganda campuran Indonesia, saat ini sedang dalam masa transisi dari pendahulunya.
"Begitu seniornya setop, langsung transisinya ke junior-junior ada di masa mereka belum terlalu siap kalau saya lihat. Jadi belum stabil, prestasi masih naik turun," kata Debby.
Sepeninggalan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, dan Debby Susanto medio 2019-2020 lalu. Tidak ada lagi pasangan yang mampu mendobrak papan atas.
Terlebih, Pelatnas PBSI Cipayung memutuskan untuk mencoret nama dua pasangan senior dari daftar penghuninya.
Mereka adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Mereka terkena degradasi sejak awal tahun 2022.
Praktis, ganda campuran di Pelatnas PBSI dihuni oleh para pemain muda, dengan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sebagai andalan.
Kemudian dua pasangan muda lainnya, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela.
Sayangnya, prestasi ketiga pasangan tersebut hingga akhir tahun ini masih belum memuaskan karena kesulitan untuk menyabet gelar.
"Kalau ditanya prestasi pasti cukup sedih kalau lihat sekarang. Karena kalau berkaca dari dulu itu kan ganda campuran selalu jadi ujung tombak juga. Kalau sekarang masih cari-cari celah," ucap Debby.
Kendati demikian, Debby tetap percaya dengan tim kepelatihan di Pelatnas PBSI, terutama Nova Widianto selaku pelatih kepala.