KONI Pusat Tekankan Standar Tempat Pertandingan, Optimis PON XXI/2024 Sesuai Rencana
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat optimistis Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 sesuai rencana.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat optimistis Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 sesuai rencana.
Untuk itu, sebagai induk cabang olahraga nasional, KONI Pusat menyebut telah melakukan berbagai inisiasi untuk mensukseskan gelaran tersebut.
Terbaru, Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman telah melantik Ketua Panitia Besar PON XII/ Wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Tentunya banyak yang harus segera dilakukan guna mempersiapkan PON XXI/2024 Aceh – Sumut supaya sesuai berjalan sesuai rencana.
Marciano pun menilai kedua gubernur banyak melibatkan jajarannya untuk memudahkan koordinasi, dalam rangka mempercepat persiapan.
“KONI Pusat sudah melakukan langkah-langkah, yang pertama kami sudah melantik Ketua Panitia Besar (PB.) PON XII/ Wilayah Aceh yang dipimpin Bapak Pj. Gubernur Mayjen TNI Achmad Marzuki dan Ketua PB.PON XXI Wilayah Sumut yang dipimpin Bapak Gubernur Letjen TNI Purn Edy Rahmayadi,” ujar Marciano.
“Saya melihat para gubernur banyak melibatkan pejabat pemerintah daerah karena memudahkan koordinasinya,” sebutnya.
Terkait sarana dan prasarana olahraga, Marciano menyampaikan pesan Pemerintah Pusat agar dapat memanfaatkan venue yang ada secara maksimal.
“Pemerintah Pusat akan membangunkan satu stadion utama di Aceh dan satu di Sumatera Utara. Di Aceh akan dibangun di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) II, ini hal yang sangat positif karena saat PON tidak ada, mahasiswa akan tetap menggunakan," ujar Marciano.
"Harapan kita, atlet-atlet kita dapat melanjutkan studi di universitas tersebut untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Di Sumut, mereka telah menyiapkan tanah yang cukup luas di dekat Bandara Kualanamu,” sambungnya.
Ketum KONI Pusat juga berharap seluruh venue memenuhi standar guna menunjang prestasi atlet, karena itu bagian dari keberhasilan PON.
“Kita melakukan bimbingan-bimbingan kepada panitia besar PON wilayah. Semua sarana dan prasarana harus sesuai federasi internasional sehingga apabila ada pemecahan rekor, akan diakui dunia,” ungkap Marciano.
“Keberhasilan PON itu akan sangat diapresiasi oleh badan-badan olahraga dunia apabila ada pemecahan rekor nasional maupun rekor dunia,” lanjutnya.
Main Stadium (Sport Center) berlokasi di kompleks Unsyiah II yang digunakan untuk 13 Cabor dan keperluan penunjang seperti Wisma Atlet dan Majid.
Untuk cabor yang menggunakan lokasi tersebut adalah, Sepak Bola, Baseball, Softball, Bola Basket, Bola Tangan, Pentanque, Panahan, Panjat Tebing, Rughby, Selam Kolam, Sepak Takraw, Woodball, Korball.
Adapun pertandingan tersebut di Kota Banda Aceh (9 Cabor), Aceh Tengah (2 Cabor), Aceh Besar (5 Cabor), Kota Sabang (2 Cabor), Bener Meriah (1 Cabor), dan Aceh Tenggara (1 Cabor).
Pemerintah Provinsi Sumut sendiri telah menyediakan tanah seluas 300 hektar. Nantinya Cabor dipertandingkan di berbagai wilayah antara lain Kota Medan (17 Cabor), Kota Banjai (2 Cabor), Kota Tebing Tinggi (2 Cabor), Kota Penantang Siantar (1 Cabor), Kabupaten Serdang Bedagai (1 Cabor), Kabupaten Karo (1 Cabor), Kabupaten Langkat (1 Cabor), Kabupaten Samosir (1 Cabor), Kabupaten Deli Serdang (13 Cabor).