Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ketum KONI Pusat: Cita-cita KONI Cita-cita Pemerintah Berharap Atlet Indonesia Berprestasi

Pada tahun ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat telah berusia 84 tahun, sejak didirikan pada 15 Oktober 1938 silam.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Ketum KONI Pusat: Cita-cita KONI Cita-cita Pemerintah Berharap Atlet Indonesia Berprestasi
Dok. KONI Pusat
Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tahun ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat telah berusia 84 tahun, sejak didirikan pada 15 Oktober 1938 silam.

Pada momentum perayaan ini, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman berharap ada peningkatan prestasi olahraga dari atlet Indonesia.

Marciano pun menyebut secara spesifik bahwa prestasi yang ia maksud adalah makin banyaknya atlet tanah air yang membawa medali emas dari ajang olahraga terbesar di dunia, Olimpiade.

Pria berusia 67 tahun itu sadar betul bahwa selama ini, medali emas yang berhasil dibawa ke Indonesia hanya berasal dari cabang olahraga bulutangkis.

"Cita-cita KONI adalah cita-cita pemerintah, kita berharap atlet-atlet Indonesia prestasinya jauh lebih baik dari ini," kata Marciano saat ditemui di Kantor KONI Pusat, Senin (17/10/2022).

"Bisa dilihat di sini (menunjuk foto-foto atlet bulutangkis meraih medali emas olimpiade) ini kan semua atlet bulutangkis, kita belum pernah punya atlet lain peraih medali emas olimpiade.," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Sejatinya, Marciano pun yakin, bahwa cabang olahraga lainnya memiliki potensi yang sama dengan bulutangkis untuk bisa mendulang emas olimpiade.

Cabang olahraga seperti angkat besi, menembak, dan panahan, dinilai mampu untuk bersaing di pentas dunia.

"Saya berharap, nantinya KONI ini dihiasi oleh tidak hanya dari bulutangkis, tapi juga dari cabor lain yang saya sebutkan tadi," kata Marciano.

"Tapi tidak berarti cabor-cabor lain yang belum masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tidak berpeluang, mereka yang olahraga olimpik saya rasa tetap punya potensi untuk mendapatkan medali," lanjutnya.

Pada Olimpiade edisi terakhir tahun 2020 di Tokyo, Indonesia meraih satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Seperti diketahui, Indonesia baru mendulang delapan medali emas olimpiade dari 37 medali yang berhasil didapat sepanjang keikutsertaannya.

Kedelapan medali itu pun didulang dari cabor bulutangkis, yang didapat pertama kali pada Olimpiade Barcelona 1992.

Berikut daftar medali emas olimpiade yang berhasil didapatkan oleh Tim Indonesia.

Susi Susanti - Olimpiade Barcelona 1992

Alan Budi Kusuma - Olimpiade Barcelona 1992

Rexy Mainaky/Ricky Subagja - Olimpiade Atlanta 1996

Tony Gunawan/Candra Wijaya - Olimpiade Sydney 2000

Taufik Hidayat - Olimpiade Athena 2004

Hendra Setiawan/Markis Kido - Olimpiade Beijing 2008

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir - Olimpiade Rio 2016

Greysia Polii/Apriyani Rahayu - Olimpiade Tokyo 2021

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas