Quartararo berada di posisi sulit di MotoGP Valencia 2022.

Pembalap asal Prancis itu di ujung tanduk kehilangan gelar juara dunia karena tertinggal 23 poin dari Francesco Bagnaia dengan satu balapan tersisa.

Untuk bisa menjadi juara dunia MotoGP kali kedua beruntun, Quartararo harus menang MotoGP Valencia 2022 dan Bagnaia finis posisi 15 atau lebih buruk.

Quartararo sadar bahwa peluangnya menyalip perolehan poin Bagnaia tipis.

Oleh karena itu, rider berjuluk El Diablo ini tak terlalu bernafsu untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.

Sang juara bertahan memilih untuk menikmati jalannya race pamungkas musim ini.

"Pasti, saya akan memberikan 100 persen kemampuanku. Namun saya tak terlalu bernafsu untuk memikirkan gelar juara dunia," buka Quartararo, dikutip dari laman Motosan.

"Ini adalah balapan terakhir (MotoGP 2022), so, tidak ada salahnya jika saya hanya ingin menikmati jalannya race saja," tambah juara dunia MotoGP 2021.

"Sulit. Sulit untuk meraih gelar juara dunia saat ini," bongkar alasan Quartararo.

El Diablo awalnya mempunyai peluang besar menutup MotoGP 2022 sebagai kampiun.

Namun rider Yamaha ini menyia-nyiakan keunggulan 91 poin atas Bagnaia, hingga akhirnya rider Ducati itu mengambil alih posisi puncak klasemen.

Finis di podium ketiga pada race MotoGP Malaysia menjadi modal bagi Quartararo. Keberhasilannya tersebut menjadi penanda berakhirnya tren minor Quartararo tak naik podium dalam lima seri beruntun.

"Hasil di Malaysia menjadi modalku untuk memberikan hasil terbaik (di Valencia," pungkas rider pemilik nomor #20.

(Tribunnews.com/Giri)