Sosok Derrick Michael Saat SMP, Kerap Absen Tapi Bertanggung Jawab
Derrick Michael Xzavierro bisa dikatakan menjadi pemain kunci bagi Tim Nasional (Timnas) Bolabasket Indonesia saat ini.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Derrick Michael Xzavierro bisa dikatakan menjadi pemain kunci bagi Tim Nasional (Timnas) Bolabasket Indonesia saat ini.
Sebelum menjadi pebasket nasional yang kini sedang mencari peruntungan di luar negeri, Derrick pernah bersekolah di salah satu sekolah negeri di Jakarta, yaitu SMPN 74 yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur.
Selama mengenyam pendidikan menengah pertama itulah, pebasket berusia 19 tahun itu mengukir kisah-kisah yang menarik.
Menurut pengakuan Kepala Sekolah SMPN 74, Eni Mulyani, bakat Derrick dalam bermain basket sudah tercium sejak sekolah.
Kendati tak pernah bertemu dan mengajar secara langsung, Eni mendengar kabaw bahwa Derrick kerap membawa sekolah yang berlokasi di Jalan Pemuda itu menjadi juara.
Eni mengetahui kabar yang tersiar itu saat ibunda dari Derrick mendatangi SMPN 74 untuk mengurus berkas guna kepindahan sang buah hati ke luar negeri.
"Saya tau Derrick itu ketika mamanya Derrick mengurus berkas untuk kepindahannya ke luar negeri. Jadi informasi yang saya dapat dari teman-teman saya, guru yang mengajar dia di SMPN 74, bahwa Derrick itu sejak SMP sudah memiliki talenta atau passion di bidang olahraga Basket," ujar Eni dalam perayaan ulang tahun PP Perbasi ke-71 di SMPN 74 Jakarta, Selasa (8/11/2022).
"Jadi saat itu memang Derrick sudah sering mengikuti berbagai ajang kejuaraan kemudian sering menjuarai kejuaraan memang," sambungnya.
Pengakuan yang menggelitik disampaikan Eni saat menceritakan sosok Derick selama bersekolah di SMPN 74.
Karena sering bertanding membela SMPN 74, Derrick disebut kerap absen saat jam pelajaran. Kendati demikian, pemain yang kini berkuliah di Grand Canyon University (GCU), Amerika Serikat (AS) itu tetap bertanggung jawab dengan pendidikannya.
"Memang ada konsekuensinya, Derrick sering tidak mengikuti pelajaran, tetapi kata guru-gurunya, Derrick termasuk murid yang bertanggung jawab," ungkap Eni.
'Dia selalu mengejar ketertinggalan pelajarannya, serta tugas-tugas dari gurunya," lanjutnya.
Eni melanjutkan, Derrick sejak SMP memang tampil menonjol dari teman-temannya, hal itu karena tinggi Derrick saat itu sudah sekira 190 cm.
"Jadi selain basketnya dia menonjol, tapi tingginya juga menonjol, jadi dibanding teman-teman sebayanya terlalu tinggi, jadi terlihat menonjol saat bermain basket dengan temannya," ujar Eni.
Postur yang menjulang tinggi tersebut membuat pihak sekolah sampai memberikan keringanan aturan khusus kepada Derrick.
Karena memiliki tapak kaki yang besar, Derrick diperkenankan tak menggunakan sepatu yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Uniknya, karena Derrick itu tinggi dan badannya besar, sehingga kalau beli sepatu yang ditentukan sekolah, dia tidak bisa. Akhirnya, sekolah memberikan dispensasi untuk Drick supaya dia bisa menggunakan sepatu yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah pada saat itu," ungkap Eni sambil tertawa kecil.
Sekadar informasi, Derrick bersekolah di SMPN 74 Jakarta hingga tahun 2018. Setelah lulus, ia masuk ke SMA Khusus Olahragawan Pelajar Ragunan. Sejak saat itu lah, Derrick kemudian kian serius meniti karier sebagai pebasket.
Derrick kemudian mencatatkan sejarah dengan menjadi pebasket Indonesia pertama yang bisa masuk ke NBA Academy di Australia.
Puncaknya, pebasket berpostur 2,08 meter itu tergabung dalam skuat Timnas Basket Indonesia meriah medali emas SEA Games ke-31 Hanoi, Vietnam 2021.
Dengan catatan-catatan gemilang tersebut, Eni pun mengaku sangat bangga dengan apa yang telah dituai oleh Derrick.
"Tentunya kami dari SMP 74 bangga sekali memiliki Derrick Michael, mudah-mudahan adik-adiknya bisa termotivasi dengn Derrick Michael," pungkas Eni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.