Pesan Eks Direktur F1 ke Honda di MotoGP 2023: Jangan Suka Copas Teknologi Tim Lain
Mantan manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio meminta Honda untuk tak hanya meniru pengembangan teknologi tim lain agar lekas membaik di MotoGP 2023.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur Balap Alpine F1 Team, Davide Brivio meminta Honda untuk lebih inovatif di MotoGP 2023.
Davide Brivio yang juga pernah menangani Suzuki Ecstar menyebut Honda tak cukup hanya sekadar mengcopas atau meniru teknologi dari tim lain.
Davide Brivio menilai bahwa keberanian insinyur Honda melakukan eksperimen di MotoGP 2023 merupakan kunci untuk keluar dari situasi pelik.
Baca juga: MotoGP 2023: Sambut Ulang Tahun ke-30, Marc Marquez Dihantui Rapor Merah Para Legenda
Honda, memang mengalami degradasi performa dalam tiga tahun terakhir.
Bukan hanya masalah pengembangan RC213V saja yang terkesan jalan di tempat.
Namun cedera yang mendera Marc Marquez juga menjadi masalah lain penambah duka Honda di MoToGP.
Puncaknya di edisi 2022, pabrikan berlogo sayap tunggal mengepak ini tak memetik kemenangan sama sekali sepanjang musim.
Prestasi terbaik pembalap Honda diukir Marc Marquez saat finis sebagai runner-up.
Davide Brivio menyebut MotoGP merupakan olahraga balap yang menuntut adanya terobosan baru di setiap musimnya. Hal ini tercermin dari Ducati.
"MotoGP sekarang adalah lingkungan yang jauh lebih berteknologi, dan Anda harus menggunakan teknologi baru,” buka Davide Brivio, dikutip dari laman Motosan.
Dia menyebut Suzuki menjadi satu-satunya tim Jepang yang sudah bisa beradaptasi dengan evolusi di MotoGP.
Namun sayang, pabrikan Hamamatsu tersebut memutuskan memilih hiatus dari MotoGP dengan finansial yang menjadi masalah utamanya.
"Bukan situasinya yang harus berbuah. Namun tim itu sendiri wajib mengikuti perubahan dengan adaptasi cepat," sambung Davide Brivio.
Dia kemudian menggunakan Honda sebagai contoh.
RC213V menunjukkan sejumlah pengembangan di akhir MotoGP 2022. Termasuk penggunaan sayap di bagian bokongan motor.
Apa yang dilakukan Honda bak meniru Ducati yang lebih dulu mencetuskan ide tersebut.
Adanya dua sayap di bagian bokongan belakang motor bertujuan untuk down force atau roda belakang lebih ditekan ke bawah oleh bantuan angin .
Fungsi down force adalah menimbulkan daya cengkeram ban terhadap ban lebih kuat.
Davide Brivio menilai apa yang dilakukan Honda merupakan hal yang mubazir.
Setiap tim memiliki inovasi tersendiri, dan tidak cukup untuk Honda hanya meniru teknologi yang dicetuskan oleh tim lain.
"Saya baru-baru ini mendengar Márquez berkata: 'Suatu kali saya bertanya kepada tim mengapa kami menguji bagian tertentu itu, dan mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak tahu,'" terang Brivio menambahkan.
Honda seakan masih menggunakan pendekatan kuno untuk merombak RC213V-nya.
“Ya, itu artinya di Honda mereka terus menggunakan metode lama," sambung Brivio.
"Sepertinya mereka menarik, meniru apa yang mereka lihat di luar sana, untuk melihat apa yang mereka pikirkan."
"Tapi itu tidak cukup, Honda membutuhkan sebuah inovasi baru untuk tampil lebih baik di MotoGP 2023," terangnya.
Davide Brivio sendiri dikabarkan akan kembali ke garasi tim MotoGP di edisi 2023. Dan tentu saja Honda yang dikaitkan dengan pakar F1 ini.
Meski demikian, warta ini sebatas rumor mengingat posisi Alberto Puig sebagai bos Honda di harasi balap belum tergoyahkan.
(Tribunnews.com/Giri)