Cara Unik Bastianini Songsong MotoGP 2023, The Beast Malah Kurangi Porsi Latihan
Tak ingin mengambil risiko untuk MotoGP 2023 yang dilengkapi dengan Sprint Race, Enea Bastianini memilih untuk mengurangi jatah latihan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
"Bagi pembalap, kondisi fisik sangat penting dan aku ingin melindungi diriku dari cedera. Sprint pertama akan menjadi ujian ketahanan bagi semua orang, jadi dibutuhkan pendekatan yang berbeda, tetapi berlaku sama untuk semua pembalap," terangnya menjelaskan.
Apa yang disampaikan Bastianini merupakan masalah teknis bagi pembalap seputar gagasan Sprint Race.
Dengan bertambahnya satu balapan di akhir pekan, maka kondisi fisik pembalap sangat dituntut.
Adalah hal yang wajar jika kemudian Bastianini memilih mengurangi porsi latihan balapannya karena takut mengalami kecelakaan dan cedera.
Sprint race di MotoGP berbeda dengan balapan yang sama di Formula 1 atau WSBK. Balapan ini tidak digunakan untuk menentukan posisi start pada balapan Minggu.
Balapan yang digelar pada Sabtu di setiap seri tersebut seperti balapan normal. Bedanya, lap yang ditempuh hanya separo dari balapan normal.
Poin yang diraih pun hanya setengah dari poin biasanya. Misalnya, di balapan Minggu poin terbesar untuk pemenang adalah 25, di sprint race poin maksimal adalah 12. Kemudian 9, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1. Yang mendapat poin hanyalah yang finis 9 besar.
Posisi start balapan ditentukan oleh hasil sesi kualifikasi, sama dengan grid start balapan normal. Format kualifikasi sama, yakni Q1 dan Q2.
Sprint race bertujuan untuk meningkatkan antusiasme fans sebelum balapan Minggu. Namun ide tersebut banyak mendapat penolakan dari tim dan pembalap.
(Tribunnews.com/Giri)