Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Indra Wijaya Jadi Pelatih Tunggal Putri Pelatnas, Ini Program Awal yang Akan Dijalankan

Indra Wijaya resmi ditunjuk PBSI menjadi pelatih tunggal putri atlet pelatnas Indonesia per 1 Maret 2023.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Indra Wijaya Jadi Pelatih Tunggal Putri Pelatnas, Ini Program Awal yang Akan Dijalankan
instagram/indrawijayaofficial
Indra Wijaya resmi ditunjuk PBSI menjadi pelatih tunggal putri per 1 Maret 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Indra Wijaya resmi ditunjuk PBSI menjadi pelatih tunggal putri atlet pelatnas Indonesia per 1 Maret 2023.

Indra Wijaya sebelumnya merupakan pelatih pribadi dari atket tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.

Namun diketahui hubungan mereka kurang harmonis hingga akhirnya putus ditengah jalan. Bahkan Indra Wijaya sampai melayangkan gugatan kepada Lee Zii Jia beberapa waktu lalu dengan tuduhan melanggar kontrak kerja.

Situasi rumit antara Lee Zii Jia dan Indra Wijaya ini dimanfaatkan oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) untuk segera mendekati sang pelatih.

Indra Wijaya kini akan menangai atlet tunggal putri pelatnas dibantu dengan asisten pelatih Herli Djaenudin.

Pengalaman Indra yang pernah malatih di luar negeri seperi Korea dan Malaysia diharapkan mampu membawa perubahan yang baik bagi Gregoria Mariska Tunjung dkk.

Baca juga: Nasib Apes Ganda Campuran Indonesia, Ditinggal Flandy Limpele setelah Nova Widianto

Untuk diketahui, jabatan pelatih tunggal putri sebelumnya diisi oleh Rionny Mainaky yang sebelumnya rangkap jabatan dengan bertugas sebagai Kabid Binpres.

Berita Rekomendasi

Namun Rionny kemudian beralih menjadi Kepala Pelatih dan Kabid Binpres PBSI sejak awal tahun ini.

“Saya berpikir, saya bisa membagi ilmu ke orang luar, tapi kenapa saya tidak berbagi untuk negara saya sendiri. Jadi senang bisa bergabung di sini."

"Kalau ditanya pengalaman di Pelatnas Cipayung, pastinya banyak sekali. Sebagai atlet saya dari pertama pelatnas ini buka, tahun 1992 sampai tahun 2000,” ujarnya, dikutip dari laman PBSI.

Indra sendiri sengat menyadari tantangan di tunggal putri cukup besar mengingat selama ini belum ada prestasi yang menonjol.

Ia bertekad untuk membenahi sektor tunggal putri Indonesia agar bisa kembali dipandang seperti halnya ganda putra ataupun tunggal putra.

Mantan pelatih tunggal putra Korea Selatan, Indra Wijaya
Mantan pelatih tunggal putra Korea Selatan, Indra Wijaya (instagram/indrawijayaofficial)

Baca juga: Ujian Berat Ganda Campuran Indonesia di All England 2023: Potensi Hadapi Wakil-wakil Unggulan


“Pastinya tantangan yang besar, kita tahu tunggal putri Indonesia masih banyak yang harus dibenahi."

"Semoga dengan pengalaman saya melatih di luar bisa dibawa ke sini untuk membangkitkan kembali sektor tunggal putri sesuai yang kita semua harapkan,” ungkap Indra.

“Secara potensi, saya melihat anak-anak tunggal putri bagus dan menjanjikan. Tapi kembali lagi, ketika talenta bagus tapi tidak dibarengi dengan kerja keras dan komitmen yang kuat untuk berbuat baik untuk dirinya sendiri, ini menjadi tantangan buat mereka."

"Saya rasa ini yang harus saya tanamkan. Saya mau menjadikan tunggal putri Indonesia ini kembali dipandang seperti ganda putra ataupun tunggal putra,” harap Indra.

Progam Awal

Untuk tahap awal, ia akan fokus membuat Jorji memiliki permainan yang konsisten dan percaya diri untuk bermain di level atas.

Untuk atlet lainnya, ia ingin para junior mengejar ketertinggalan serta menaikkan peringkat.

“Fokus untuk Gregoria, kami akan berusaha paling tidak dia punya konsisten dan percaya diri untuk bermain di level atas. Untuk yang lainnya, Putri, Komang, Bilqis dan lain-lain saatnya untuk mengejar ketertinggalan dan menaikkan peringkat," jelasnya.

“Hari ini hari pertama saya ke pelatnas, perlu penyesuaian, bertemu anak-anak, ngobrol seperti itu. Sinergi dengan anak-anak dan coach Herli (Djaenudin) semoga bisa dengan cepat adaptasinya," sambungnya.

Untuk diketahui, Indra Wijaya semasa aktif menjadi atlet adalah pemain di sektor tunggal.

Pelatih kelahiran Cirebon, 16 Maret 1974 ini pernah menjadi bagian tim juara Piala Thomas 1998 dalam balutan bendera Merah Putih.

Ia juga tercatat pernah menjadi juara dalam kejuaraan dunia junior 1991 dan Polandia Terbuka 1994.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas