Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sprint Race Ciptakan Fenomena Besar Pasak daripada Tiang bagi Tim MotoGP 2023

Gagasan Sprint Race MotoGP 2023 disebut bos KTM, Guidotti, hanya menghamburkan banyak uang namun tak mendapatkan keuntungan setimpal.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Sprint Race Ciptakan Fenomena Besar Pasak daripada Tiang bagi Tim MotoGP 2023
Toshifumi KITAMURA / AFP
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Afrika Selatan Brad Binder (kiri) dan pembalap Spanyol Repsol Honda Marc Marquez (kanan) mengambil tendangan sudut selama balapan MotoGP Grand Prix Jepang di Mobility Resort Motegi di Motegi, prefektur Tochigi pada 25 September 2022 . 

TRIBUNNEWS.COM - Para tim pabrikan MotoGP 2023 belum memberikan komitmen pasti perihal bonus Sprint Race terhadap pembalap maupun mekaniknya.

Kecuali tim asal Austria KTM, lewat sang bos, Francesco Guidotti secara tegas menjamin kesejahteraan para krunya, termasuk Jack Miller dan kolega mengenai bonus Sprint Race MotoGP 2023.

Francesco Guidotti manilai adanya 'reward' khusus kepada pembalap maupun kru yang ambil bagian di balapan ekstra MotoGP 2023.

Namun diakui oleh bos KTM, Sprint Race hanya menciptkan "Besar Pasak daripada Tiang", di mana para tim pabrikan akan mengeluarkan banyak uang namun mendapatkan benefit yang minimalis.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2023 Jerman dan Jam Tayang Trans7: Sachsenring Sambut Kembalinya si Penguasa Lintasan

"Kami memang belum merancang detail yang harus dikeluarkan. Namun secara komitmen pabrikan menilai pembalap dan mekanik yang bekerja di Sprint Race akan mendapatkan (bonus)," buka Francesco Guidotti, dikutip dari laman Momwag.

Meski diakui oleh bos KTM, sulit untuk merinci besaran bonus yang diberikan kepada timnya nanti.

"Kami harus menemukan pemecahan untuk masalah ini. Jujur saja, ide Sprint Race sejatinya tak menjamin setiap tim mendapatkan keuntungan."

BERITA TERKAIT

"Akan tetapi berbicara jika kepastian, kerugian merupakan hal yang sudah dijamin terjadi sejak ide (Sprint Race) diputuskan," sambung Guidotti.

Pebalap KTM Spanyol Dani Pedrosa (Kiri) dan pebalap KTM-Tech3 Italia Danilo Petrucci mengemudikan motor mereka selama sesi kualifikasi menjelang Grand Prix Sepeda Motor Styrian di trek balap Red Bull Ring di Spielberg, Austria pada 7 Agustus 2021.
Pebalap KTM Spanyol Dani Pedrosa (Kiri) dan pebalap KTM-Tech3 Italia Danilo Petrucci mengemudikan motor mereka selama sesi kualifikasi menjelang Grand Prix Sepeda Motor Styrian di trek balap Red Bull Ring di Spielberg, Austria pada 7 Agustus 2021. (JOE KLAMAR / AFP)

Sprint Race gagasan Dorna Sports di MotoGP 2023 memang mengundang pro dan kontra.

Gagasan awal, Sprint Race ini ditujukan untuk kembali mengkatrol popularitas ajang balap Grand Prix roda dua ini yang semakin hari kian menurun.

Namun Dorna bak cuci tangan perihal adanya bonus bagi pembalap. Dorna mengembalikan kebijakan adanya uang lebih untuk ridernya kepada masing-masing pabrikan.

Terlebih, para rider dinilai berhak mendapatkan kesejahteraannya. Pada kontrak yang diteken bersama tim yang dibela, tidak ada klausal soal adanya Sprint Race di dalamnya.

Tak heran jika para manajer pembalap MotoGP 2023 menggaungkan protes keras menuntut adanya bonus yang diberikan.

"Saya rasa kami tidak akan mendapatkan untung. Yang pasti, setiap pabrikan akan banyak pengeluaran uang saja," sambung Guidotti.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas