Ahsan/Hendra tak memiliki banyak opsi dalam merangkai serangan untuk mengimbangi permainan Liu/Ou. Beberapa kali The Daddies dipaksa bermain bertahan dan kesulitan untuk melancarkan counter.

Hendra Setiawan beberapa kali juga melakukan eror, baik dalam bertahan maupun pengambilan keputusan. Kondisi ini membuat Liu/Ou dengan mudah meraup poin demi poin.

Ahsan/Hendra yang awalnya mampu memimpin 3-5, kembali lagi disamakan oleh Liu/Ou menjadi 5-5.

The Daddies mencoba mengubah ritme permainannya. Smash-smash keras yang keduanya lepaskan berulang kali mampu dimentahkan oleh Liu/Ou.

Ahsan/Hendra pun mulai memainkan dropshot yang beberapa kali berhasil mengecoh pertahanan Liu/Ou. The Daddies kembali unggul 11-8.

Perlahan namun pasti, ganda putra andalan Indonesia membuat gap poin semakin jauh, yakni lima angka. Ini menjadi momentum bagi Ahsan/Hendra untuk mengambil set kedua.

Perjuangan pantang menyerah Liu/Ou berhasil menipiskan ketertinggalan yang awalnya lima angka, kini berselisih dua poin, skor 17-19.

Ahsan/Hendra pun memaksa pertandingan berlangjut ke set ketiga setelah menutup gim kedua di angka 19-21.

Liu/Ou mencoba mendikte permainan pada set ketiga. Keduanya tak ingin lagi tertinggal jauh dalam perolehan poin dengan Ahsan/Hendra.

The Daddies tertinggal dengan skor 11-6. Intensitas pertandingan semakin meninggi di penghujung set ketiga, skor imbang 19-19. The Daddies secara dramatis memenangkan set ketiga di angka 19-21.

(Tribunnews.com/Giri)