VIDEO Ketua NOC Indonesia Raja Sapta akan Komunikasi Langsung dengan Gubernur Bali Terkait AWBG
Saat menjalin komunikasi dengan I Wayan Koster, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari ingin mencari titik temu
Penulis: Abdul Majid
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari akan menjalin komunikasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait ANOC World Beach Games.
Saat menjalin komunikasi dengan I Wayan Koster, Okto ingin mencari titik temu sehingga kejadian batalnya Piala Dunia U-20 seperti sebelumnya tak terjadi di ajang AWBG ini.
“Pak Wayan Koster itu Gubernur bali itu senior saya."
"Saya banyak belajar dari dia."
"Saya kira saya akan terus berusaha berkomunikasi dengan Pak Wayan Koster agar bisa dapat titik temu apapun keputusannya karena sejak awal kami tidak mau ada yang menjadi korban,” kata Okto di Kantor NOC Indonesia, Menara Olahraga, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
“Kita berusaha, sekali lagi, olahraga ini bahasa perdamaian."
"Kita menjunjung sportivitas tanpa emosional."
"Di luar itu dunia olahraga itu diwarnai jiwa-jiwa sportivitas."
"Sehingga saya usaha untuk melakukan komunikasi dengan pak Wayan Koster."
"Semoga ada pembelajaran dari situasi ini buat Indonesia kedepan,” ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster kembali mengeluarkan pernyataan penolakan kepada Timnas atau atlet Israel yang akan berlaga di AWBG pada 5-12 Agustus 2023.
“Saya tetap berpatokan pada konstitusi dan juga permenlu no 3 tahun 2023 yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia. Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali termasuk di ANOC World Beach Games mendatang,” kata Wayan Koster.
Lebih lanjut, Okto menjelaskan World Beach Games merupakan kegiatan multi event ketiga terbesar di dunia setelah summer Olympic atau olimpiade musim panas, dan winter Olympic atau olimpiade musim dingin.
World Beach Games atau olahraga pinggir pantai akan diikuti oleh kurang lebih 1600 atlet dari lebih 130 negara yang melakukan kualifikasi.