Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Jangan Cuma Gegara Marc Marquez, MotoGP 2023 Bakal Suguhkan Balapan Antar-Rider Penguji

CEO Aprilia Massimo Rivola mengingatkan perlunya sanksi tegas tetap diberikan kepada Marc Marquez untuk timbulkan efek jera bagi pembalap MotoGP 2023.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Jangan Cuma Gegara Marc Marquez, MotoGP 2023 Bakal Suguhkan Balapan Antar-Rider Penguji
AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA
Pembalap Honda Spanyol Marc Marquez (kanan) bereaksi setelah menabrak pembalap Aprilia Portugis Miguel Oliveira (keluar bingkai) selama balapan MotoGP Grand Prix Portugis di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao, pada 26 Maret 2023. (Photo by PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Petinggi Aprilia dan Yamaha dibuat geram atas polemik sanksi Marc Marquez yang pada MotoGP 2023 bak menjadi bola panas.

Sebagaimana yang diketahui, pengadilan banding FIM MotoGP mengabulkan penundaan sanksi double long lap penalty Marc Marquez yang diajukan oleh Repsol Honda, menyusul kecelakaan yang melibatkan dirinya dan Miguel Oliveira pada seri pembuka GP Portugal.

FIM merilis pernyataan pertama terkait kasus Marc Marquez (Repsol Honda Team) yang saat ini sedang dalam proses di pengadilan banding MotoGP.

Baca juga: Jadwal MotoGP Spanyol 2023 & Jam Tayang Trans7: Saatnya Bagnaia Bayar Kesalahan di Jerez

Singkatnya, juara dunia delapan kali itu tidak harus menjalani hukuman double long lap penalty saat dirinya kembali tampil, sampai ada keputusan akhir atas banding tersebut.

Ini yang kemudian memicu reaksi keras dari sejumlah kalangan di garasi MotoGP 2023.

CEO Aprilia Massimo Rivola menjadi sosok yang paling vokal menyuarakan ketidakpuasan atas kondisi kini.

Seharusnya pengadilan FIM secara tegas mengambil keputusan untuk sanksi tetap diberlakukan kepada Marc Marquez. Karena pada dasarnya siapa yang salah akan dihukum.

Berita Rekomendasi

Rivola mengacu kepada format baru balapan MotoGP 2023 di mana sesi Sprint Race dinilai menghadirkan tingkat risiko tinggi saat race.

Pembalap Honda asal Spanyol Marc Marquez duduk di kotak penalti jelang sesi latihan bebas pertama MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 24 Maret 2023.
PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP
Pembalap Honda asal Spanyol Marc Marquez duduk di kotak penalti jelang sesi latihan bebas pertama MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 24 Maret 2023. PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP (PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)

"Siapa pun yang melakukan kesalahan harus dihukum dan siapa pun yang dihukum harus kompeten dan parah, terutama dengan format balapan baru ini," buka CEO Aprilia Racing, dikutip dari laman Motosan.

Massimo Rivola mengingatkan agar FIM mengambil langkah tegas dan tepat. Jika tidak, bukan tak mungkin di pertengahan musim nanti MotoGP 2023 hanya menjadi persaingan bagi sesama rider penguji yang tampil sebagai pembalap pengganti.

Tidak adanya hukuman yang memberikan efek jera, dapat menjadi kiblat bagi para rider tampil di luar kontrol saat balapan.

"Jika ada lima pembalap yang hilang di balapan mendatang, kami berisiko pada pertengahan musim hanya pembalap penguji yang akan balapan," sambungnya.

Keberatan serupa juga disampaikan oleh bos Monster Energy Yamaha, Lin Jarvis.

"Saya tidak mengerti dengan situasi ini. Yang pasti, hukuman harus tetap berlaku," terangnya menambahkan.

"Dengan kondisi sekarang, sanksi harus lebih tegas dan profesional tanpa megacu kepada status pembalap," sambung Lin Jarvis.

Seperti diketahui, sebelumnya FIM memutuskan untuk memberikan Marquez penalty dua lap panjang dan berlaku pada MotoGP Argentina yang telah berlangsung, Minggu (2/4/2023).

Namun, Marquez yang mengalami retak tulang pada tangan kanannya harus absen pada seri tersebut. Dengan begitu, Marquez bisa dikatakan terbebas dari penalti tersebut.

Kejutan terjadi ketika FIM mengubah keputusannya dan memberlakukan penalti tersebut di mana Marquez kembali balapan.

Perubahan sanksi ini langsung diprotes oleh Honda, karena dinilai tidak sejalan dengan regulasi yang berlaku sekarang.

Steward FIM kemudian melemparkan banding Repsol Honda ke pengadilan Banding MotoGP.

Kasus Marquez dinilai membutuhkan pendalaman, sehingga tidak bisa diputuskan segera. Maka dari itu Repsol Honda mengajukan permohonan agar diberlakukan penundaan eksekusi sanksi guna melindungi kepentingan pembalap.

Marc Marquez diprediksi baru bisa kembalai balapan pada MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez pada 30 April nanti.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas