Kontingen Indonesia Lampaui Target Jokowi di SEA Games Kamboja
Dalam pesta olahraga Asia Tenggara itu, Indonesia menyelesaikan ajang dengan duduk di peringkat ketiga klasemen akhir perolehan medali.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tuntas sudah perjuangan atlet Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja.
Dalam pesta olahraga Asia Tenggara itu, Indonesia menyelesaikan ajang dengan duduk di peringkat ketiga klasemen akhir perolehan medali.
Kontingen merah-putih mengumpulkan 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu dalam SEA Games ke-32 tersebut.
Pencapaian kontingen Indonesia di SEA edisi ini juga berhasil melampaui target perolehan medali. Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menargetkan putra-putri tanah air pulang membawa setidaknya 69 medali emas.
Hasil ini juga merupakan pencapaian terbaik dalam enam ajang SEA Games terakhir. Sejak SEA Games 2013 Myanmar, perolehan medali emas Indonesia tak pernah menyentuh 80 medali emas.
Sebagai rincian SEA Games tahun ini, sebanyak delapan cabang olahraga mencatatkan diri sebagai juara umum.
Kedelapannya adalah wushu, pencak silat, balap sepeda, tenis, esports, bulutangkis, voli, dan angkat besi.
Tak hanya itu, cabang olahraga lainnya juga mencetak sejarah, diantaranya hoki dan kriket. Hoki indoor putra dan kriket putri kategori 6s untuk kali pertama meraih emas di ajang pesta olahraga Asia Tenggara ini.
Angkat besi juga tak mau tertinggal. Lifter Eko Yuli Wirawan (kelas 61kg), Rizki Juniansyah (73kg), Rahmat Erwin Abdullah (kelas 81kg) mampu memecahkan rekor SEA Games. Timnas basket putri 5x5 mendapatkan emas untuk pertama kalinya.
Bukan cuma itu, puncaknya adalah pada saat cabang olahraga sepak bola akhirnya menutup perjuangan manis kontingen Indonesia.
Timnas Indonesia mampu mendapatkan emas usai membungkan Thailand 5-2. Emas ini terasa spesial karena sebelumnya Indonesia harus menunggu 32 tahun lamanya.
Pencapaian ini tentu tak lepas dari perjuangan para atlet yang telah berjuang habis-habisan selama persiapan dan pertandingan. Begitu juga para pelatih di setiap cabang olahraga.
Selain itu, tak bisa pula dikesampingan kolaborasi antara pengurus cabor dengan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).