Sisi Kontras Basket Putri Indonesia: Raih Emas SEA Games Tapi Tak Punya Liga, Apa Upaya PP Perbasi?
Menariknya, Kimberley Pierre-Louis dkk di Timnas Basket Putri itu merengkuh medali emas SEA Games 2023 tanpa adanya Liga basket putri di tanah air.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sisi Kontras Basket Putri Indonesia, Raih Emas SEA games Tapi Tak Punya Liga, Apa Upaya PP Perbasi?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas basket putri Indonesia berhasil menciptakan sejarah dalam SEA Games 2023 Kamboja.
Tim besutan Lin Chi-wen itu berhasil mendulang emas untuk pertama kalinya dalam pertisipasi Indonesia di SEA Games.
Menariknya, Kimberley Pierre-Louis dkk, itu merengkuh medali emas tanpa adanya Liga basket putri di tanah air.
Seperti diketahui, liga yang berjalan reguler menjadi bagian penting dalam pengembangan atau peningkatan kualitas basket.
Baca juga: Fakta Basket Putri Juara dan Raih Emas SEA Games 2023: Ukir Sejarah Meski Liga Tak Bergulir
Dalam masa persiapannya, timnas basket putri harus menjalankan pemusatan latihan jangka panjang (TC) untuk mengasah kemampuan dan mental bertanding.
"Kenapa Pak Itop (Christopher Tanuwidjaja - Manajer) harus membuat TC jangka panjang? Pertimbanganya karena membuat Liga putri sudah tidak terlaksana, lebih baik membuat TC jangka panjang," kata Danny.
Setelah meraih emas di SEA Games, rupanya srikandi basket nasional itu harus 'kembali' menunggu liga kembali digulirkan yang belum jelas kapan waktunya.
Kendati demikian, Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), akan mengupayakan basket putri Indonesia tetap 'hidup' meski tanpa liga.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, dalam keterangannya di kawasan Senayan, Jumat (19/5/2023).
"Perbasi masih terus berupaya supaya (basket) putri bisa bergerak," ujar Danny, di hadapan awak media.
Dirinya pun mengatakan agar publik tak berharap liga bisa bergulir dalam waktu dekat.
Pasalnya, lanjut Danny, bergulirnya liga putri tidak hanya menjadi 'urusan' Perbasi semata.
"Tapi untuk 1-2 tahun ini jangan terlalu berharap banyak. Karena Liga itu tidak hanya dari Perbasi tapi harus partisipasi dari swasta untuk memberikan sumbangsih," ungkap Danny.
Sejatinya, Danny mengungkapkan, bahwa beberapa waktu lalu dirinya pernah menawarkan dan membuka bagi klub-klub yang ingin turut serta dalam liga.
Sayangnya, dalam kesempatan itu, Danny mengatakan hanya ada satu tim yang mendaftar sebagai peserta.
"Tanya Pak George Dendeng (Waketum PP Perbasi), yang daftar 70? Satu! Saya malu kalau bilang satu. Terus kami undur lagi waktunya," ucap Danny.
Sekadar informasi, kompetisi basket putri terakhir kali ada di tanah air adalah medio 2020.
Srikandi Cup yang hanya menyisakan tiga seri harus urung digelar karena wabah Covid-19.