Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

MotoGP 2023 - Keluh Kesah Pecco Bagnaia Sulit Menggerus Nama Besar Stoner dari Garasi Ducati

Francesco Bagnaia mengakui sulit untuk melepaskan nama besar Casey Stoner dari garasi Ducati dan mengganti menjadi namanya di MotoGP 2023.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in MotoGP 2023 - Keluh Kesah Pecco Bagnaia Sulit Menggerus Nama Besar Stoner dari Garasi Ducati
Jean-Francois MONIER / AFP
Pebalap Ducati Lenovo Team Italia Pecco Bagnaia (kanan) dan Aleix Espargaro (kiri) berkendara selama sesi latihan bebas ke-2 jelang balapan Grand Prix MotoGP Prancis dari Grand Prix sepeda motor Prancis, di Le Mans, barat laut Prancis, pada 12 Mei 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Pembalap asal Italia, Francesco Bagnaia memiliki keinginan untuk menempatkan namanya sebagai branding utama dari Ducati di MotoGP 2023.

Tak hanya itu, Francesco Bagnaia kini tengah memimpin perburuan gelar juara dunia MotoGP 2023, ingin mengalahkan personal branding Ducati yang kini menempel ketat dengan Casey Stoner.

Yap, meski Pecco Bagnaia berprestasi untuk mengakhiri dahag gelar juara Ducati di MotoGP 2022 lalu setelah penantian 15 tahun, namun pesona Casey Stoner bak tak luntur sama sekali dari pabrikan Italia tersebut.

Baca juga: Berkah dan Petaka Format Baru MotoGP 2023, Marc Marquez cs Banjir Penonton tapi Sering Crash

Branding kuat terhadap sebuah pabrikan memang menjadi ciri khas dari setiap pembalap.

Stoner misalnya. Legenda MotoGP asal Australia ini memang erat berkaitan dengan Ducati karena sukses mempersembahkan gelar juara dunia di edisi 2007.

Itu menjadi kakli terakhir pabrikan Borgo Panigale berjaya di kelas premier, setelah sebelumnya Bagnaia mengulang sukse serupa di MotoGP 2023.

Kemudian Yamaha. Pabrikan asal Jepang ini erat dengan nama Valentino Rossi.

Berita Rekomendasi

Sejak meninggalkan Honda (2004) dan bergabung tim pabrikan yang notabene-nya rival dari tim berlogo sayap tunggal mengepak ini, nama Rossi semakin berkibar hebat.

Total, empat gelar juara dunia berhasil dikonversikan oleh rider berjuluk The Doctor itu.  Dia mengakhiri kariernya sebagai pembalap setelah lebih dari dua dekade di tim Yamaha.

Pembalap Ducati Francesco Bagnaia (kanan) dan rivalnya dari Aprilia Racing Aleix Espargaro (kiri) berkendara selama sesi latihan bebas ke-2 jelang balapan Grand Prix MotoGP Prancis di Le Mans, pada 12 Mei 2023.
Pembalap Ducati Francesco Bagnaia (kanan) dan rivalnya dari Aprilia Racing Aleix Espargaro (kiri) berkendara selama sesi latihan bebas ke-2 jelang balapan Grand Prix MotoGP Prancis di Le Mans, pada 12 Mei 2023. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Tak heran jika kemudian Yamaha melekat kuat dengan sosok Rossi.

Sama halnya dengan Honda yang mempopulerkan Marc Marquez.

Pabarikan asal Jepang ini boleh saja pernah diperkuat Rossi. Namun soal prestasi dan bagaimana menunjukkan supremasinya, Marc Marquez paling kentara.

Enam gelar juara dunia dipersembahkan rider berjuluk The Baby Alien bagi Honda sejak menjalani debutnya di kelas premier musim 2013.

“Saya ingin nama saya lebih dikenal dengan nama Ducati. Sedikit seperti apa yang terjadi dengan Marc Márquez dan Honda, atau dengan Valentino Rossi dalam kasus Yamaha," terang Pecco Bagnaia, seperti yang dikutip dari laman Motosan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas