Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ributin Hall of Fame BWF, Taufik Hidayat & Lee Chong Wei Bakal Disatukan di Kanada Open 2023

Di tengah huru-hara soal Hall of Fame BWF, Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei diundang untuk menghadiri Kanada Open 2023 pada Juli mendatang.

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Ributin Hall of Fame BWF, Taufik Hidayat & Lee Chong Wei Bakal Disatukan di Kanada Open 2023
AFP FOTO/MIKE CLARKE
Taufik Hidayat dari Indonesia (Kiri) dan Chong Wei Lee dari Malaysia (Kanan) berdiri di atas podium usai pertandingan final bulu tangkis tunggal putra Hong Kong Open Badminton Super Series pada 12 Desember 2010. Chong mengalahkan Hidayat 21-19, 21- 9. Di tengah huru-hara soal Hall of Fame BWF, Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei diundang untuk menghadiri Kanada Open 2023 yang bakal berlangsung pada Juli mendatang. 

Lebih lanjut, Lee Chong Wei mengatakan bahwa harusnya Taufik langsung bertanya saja ke BWF soal penghargaan Hall of Fame BWF.

"Saya tidak ada hubungannya. Taufik seharusnya menghubungi BWF untuk klarifikasi. Saya tidak pernah menekan BWF untuk memasukkan nama saya ke dalam Hall of Fame. Saya tidak menyadari hal itu sampai BWF mengirim surat ke saya," tambah Lee Chong Wei.

Baca juga: Lee Chong Wei Sentil BWF, Sindir Jadwal Turnamen Bulu Tangkis yang Tak Manusiawi

Lantas apa sebenarnya Hall of Fame BWF itu?

Secara umum, Hall of Fame adalah penghargaan individu tertinggi yang diberikan kepada seseorang atas prestasinya.

Pada Hall of Fame BWF, penghargaan diberikan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) kepada atlet yang berprestasi dan memberikan pengaruh yang luar biasa.

Dilansir laman BWF, penghargaan Hall of Fame ini dimulai pada 1996 dengan empat mantan pebulutangkis Inggris yang menerimanya.

Keempatnya adalah S S C Dolby APD, RE, George A Thomas, Betty Uber dan Herbert A E Scheele.

Berita Rekomendasi

Dari Indonesia sendiri, terdapat 10 nama legenda bulutangkis yang masuk dalam Hall of Fame BWF.

Terakhir atlet dari Indonesia yang meraih penghargaan itu adalah Liliyana Natsir pada Juni 2022 lalu.

Ia juga  menjadi perempuan kedua yang menerima penghargaan itu setelah Susi Susanti pada 2004 silam.

BWF sendiri menerapkan beberapa kriteria terhadap individu yang bisa menerima penghargaan ini.

Hal itu tercantum dalam statuta BWF Bagian 1.2.3 tentang peraturan penghargaa BWF, yakni sebagai berikut.

1.2.1 Hasil dan Prestasi yang luar biasa selama karier bermain penuh.

1.2.2 Kontribusi signifikan untuk olahraga di luar penampilan di lapangan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas