Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Stigma KTP Spanyol Anak Emas Dorna di MotoGP: Pedro Acosta Jadi The Next Marc Marquez

Pedro Acosta bisa menjadi Marc Marquez jilid 2 dengan menyandang status sebagai anak emas Dorna mengingat berasal dari Spanyol.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Stigma KTP Spanyol Anak Emas Dorna di MotoGP: Pedro Acosta Jadi The Next Marc Marquez
Toshifumi KITAMURA / AFP
Pembalap Tim Repsol Honda Marc Marquez dari Spanyol merayakan pole position di parc ferme selama kualifikasi kelas MotoGP Grand Prix Jepang MotoGP di Mobility Resort Motegi di Motegi, prefektur Tochigi pada 24 September 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Stigma KTP (Kartu Tanda Penduduk) Spanyol dicap negatif oleh pecinta ajang balap MotoGP 2023 karena identik dengan anak emas Dorna.

Yap, label KTP Spanyol anak emas Dorna sejatinya ditujukan kepada satu pembalap saja, yakni Marc Marquez, yang dikenal memiliki gaya balap agresif dan sembrono.

Namun baru-baru ini, sematan itu kembali muncul ke permukaan setelah Pedro Acosta, pembalap asal Spanyol yang berlaga di Moto2 2023, memicu reaksi keras saat dijatuhi hukuman LLP (Long Lap Penalty).

Baca juga: MotoGP 2023 - KTM Bakal Terima Marc Marquez, Tapi Bukan untuk Musim Depan

Sebagaimana yang diketahui, Pedro Acosta, dijatuhi sanksi berupa LLP saat main race Moto2 Belanda 2023 di Sirkuit Assen. Namun kisruh terjadi ketika pembalap asal Spanyol itu sekilas menginjak green zone saat melakukan LLP.

Tak sedikit yang meminta FIM Stewards menjatuhkan hukuman lebih keras kepada pembalap KTM Ajo tersebut, mengingat sang pembalap melakukan LLP tidak sesuai dengan ketentuan.

Namun pihak MotoGP mengklaim bahwa Acosta tidak menginjak green zone saat melakukan LLP. 

Ini yang kemudian memantik reaksi liar di media sosial. Tak sedikit netizen yang melabeli Acosta seperti halnya Marc Marquez sebagai anak kesayangan Dorna karena merupakan pembalap asal Negri Matador.

Berita Rekomendasi

Salah satu yang paling bereaksi keras atas kisruh Pedro Acosta dalam mejalani LLP disuarakan oleh manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat.

"Ini menjadi standar ganda ketika melihat Brad Binder harus kehilangan podiumnya, dan Pedro Acosta justru tidak dijatuhi sanksi ulangan karena kesalahannya melakukan penalti," terang Carlo Pernat dikutip dari laman Mowmag.

Brad Binder memang dijatuhi sanksi berupa pengurangan waktu tiga detik ketika sesi sprint race di MotoGP Belanda setelah lima kali menginjak green zone. 

Endingnya, Brad Binder harus ikhlas melepas posisi 3 untuk diberikan kepada Fabio Quartararo.

"Ini jelas-jelas skandal," sambung Pernat.

Beda perlakukan yang diberikan FIM Steward kepada kesalahan Brad Binder dan Pedro Acosta memantik reaksi keras. Tak sedikit netizen menyebut, selama pembalap itu berasal dari Spanyol, maka kesalahan kecil bisa ditolerir.

Beda halnya seperti Brad Binder yang merupakan pembalap 'minoritas' karena berasal dari Afrika Selatan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas