Dorna Mulai Pikirkan Hak Konsesi MotoGP untuk Honda & Yamaha, Sinyal Kebangkitan Pabrikan Jepang?
Dorna mulai pikirkan beri hak konsesi MotoGP untuk Honda dan Yamaha, ini akan jadi sinyal kebangkiran dua raksasa pabrikan Jepang.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
Mereka bahkan tak bisa bersaing dengan sang juara bertahan Francesco Bagnaia yang sangat dominan sejauh ini.
Tak hanya Bagnaia, dua rider Ducati lainnya seperti Marco Bezzecchi dan Jorge Martin pun sulit untuk ditandingi oleh kedua eks juara dunia MotoGP itu.
Apa Itu Hak Konsesi?
Apa itu hak konsesi? Sebuah solusi yang bisa saja diperuntukkan untuk Honda dan Yamaha guna meningkatkan motor demi bisa bersaing di MotoGP.
Menurut aturannya, pabrikan yang berhak mendapatkan konsesi yaitu adalah pembalap besutannya tak bisa naik podium selama satu musim penuh.
Dengan adanya konsesi, maka tim akan mendapat sejumlah hak meliputi, pengembangan mesin sepanjang musim, jatah unit mesin yang lebih banyak, dan kebebasan menggelar tes tertutup.
Hak konsesi dihapuskan jika sebuah pabrikan mengumpulkan enam poin sepanjang musim, sebagaimana dikutip dari laman crash.
Baca juga: Bosan Jadi Medioker di MotoGP, Rekan Setim Fabio Quartararo Langsung Ganti Gaya Balapan
Hak konsesi dalam ajang MotoGP sudah ada sejak tahun 2014 silam yang mana kala itu Ducati adalah pabrikan pertama yang menjajal hak tersebut.
Untuk musim ini tampaknya Honda dan Yamaha yang merupakan dua pabrikan Jepang butuh kebijakan tersebut.
Melempem selama mengarungi MotoGP 2023, Honda dan Yamaha butuh hak untuk mengembangkan motornya.
Dengan tujuan agar mereka bisa kompetitif lagi khususnya dalam mengejar laju dari pabrikan Eropa seperti KTM, Ducati, Aprilia.
Akan tetapi jika menganut aturan yang ditetapkan MotoGP, tampaknya untuk saat ini hak tersebut tak bisa didapatkan oleh Yamaha dan Honda.
Sebab, syarat untuk mendapat kebijakan tersebut, sebuah tim kesulitan untuk membawa pembalapnya naik podium pada main race atau balapan hari Minggu.
Sedangkan untuk saat ini, Honda telah mengantongi satu kemenangan lewat Alex Rins saat mentas di Circuit of The America (COTA).