Ranking BWF Kento Momota Anjlok ke-60, Fokus Pulihkan Mental dan Berburu Tiket Olimpiade
Update ranking BWF milik Kento Momota anjlok ke urutan 60, Selasa (4/7/2023), bakal fokus pulihkan mental dan incar tiket Olimpiade.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Update ranking BWF milik Kento Momota anjlok ke-60 per hari ini Selasa (4/7/2023).
Jebloknya ranking Kento Momota membuat sang pemain saat ini fokus pemulihan mental bermainnya ketika tampil di lapangan.
Eks raja bulu tangkis Jepang ini juga masih menjaga asa dalam perburuan tiket Olimpiade Paris 2024.
Tekad dan fokus Momota saat ini ingin mengetahui bagaimana caranya bisa menikmati permainannya di lapangan.
Baca juga: Penyebab Ranking BWF Jonatan Christie Turun Drastis, Konsistensi Menurun saat War Tiket Olimpiade
Momota mengaku banyak hal dia pikirkan sehingga tidak menikmati permain yang ia suguhkan kala tampil di sebuah turnamen.
"Ada banyak hal yang membuatku gelisah, tapi kupikir akan lebih baik jika aku bisa berhenti mencemaskan berbagai hal dan menikmati diriku sendiri," ujar Momota dilansir Badminton Spirit.
"Saya pikir kami hanya naik, jadi saya harap saya bisa menghadapinya tanpa melupakan semangat penantang," kata pria kelahitan tahun 1994.
Namun demi bisa bertarung bersama rekan kompatriotnya untuk mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024, Momota ingin segera berbenah.
Posisinya saat ini di ranking BWF bisa dikatakan sangat tidak aman karena telah terlempar dari 50 besar.
Bisa saja dia kesulitan untuk tampil di ajang-ajang bergengsi seperti turnamen super 500 ke atas, hingga gelaran turnamen major.
Bahkan untuk Skuad Asian Games 2023 saja, Momota hanya diikutkan dalam gelaran beregu.
Untuk turnamen individu, Jepang tak mengandalkan Momota untuk jadi ujung tombak perjuangan di tunggal putra.
Ini adalah satu hal yang dikhawatirkan Momota karena dia masih ingin menikmati pertandingan dan membidik tiket Olimpiade Paris 2024.
"Para pemain Jepang juga merupakan pemain kelas dunia, jadi saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika empat pemain finis di 16 besar," tutur Momota menerangkan kekhawatirannya.