Mengenal Civico 46, Hotel Pribadi Tim Valentino Rossi di MotoGP 2023, Usung Konsep Pelepas Rindu
Hotel milik tim Valentino Rossi Mooney VR46 yang setia menemani di seluruh balapan MotoGP 2023. Sediakan fasilitas restoran hingga tempat menginap.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - MotoGP 2023 menjadi musim terpanjang sejarah penyelenggaraan balapan motor kelas Grand Prix dengan memiliki 20 seri.
Banyaknya rangkaian tour balapan yang dilakoni tim, pembalap dan kru MotoGP 2023 jelas meninggalkan kerinduan akan kampung halaman.
Hal ini yang kemudian disiasati oleh tim Valentino Rossi, Mooney VR46.
Mooney VR46 menggagas ide membangun sebuah hotel atau mirip dengan motorhome yang bernama Civico 46.
Ruangan yang berbentuk persegi panjang ini disediakan dalam setiap seri balapan, atau berpindah tergantung kepada seri balapan MotoGP 2023 berlangsung.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Tim Rossi Cari Pengganti Marco Bezzecchi, Ducati Full Senyum
Dirangkum dari Speedweek, Civico 46 berarti rumah nomor 46. Civico 46 diciptakan oleh Mooney VR46 sebagai mini hotel dan restoran.
Tujuannya ialah untuk para tim dan kru pembalap Mooney VR46 beristirahat karena jarak tempuh yang terlalu panjang dari satu seri ke seri balapan lain.
Mereka yang tak sempat pulang ke kampung halaman, dalam case ini ialah orang Italia, dapat bersinggah ke Civico 46 untuk sejenak melepas kerinduan akan masakan khas ala Italia.
Idenya hampir mirip dengan motorhome milik Marc Marquez yang berada di Catalunya.
Bedanya, motorhome milik Marc Marquez disewakan untuk umum dengan harga Rp1,5 juta per malam.
Sedangkan berbeda dengan mini hotel milik tim Valentino Rossi. Mereka tidak disediakan untuk umum, hanya sebatas para tim dan kru pembalap MotoGP 2023 saja.
Civico 46 disampaikan oleh Direktur Olahraga Mooney VR46, Alessio "Uccio" Salucci, memang baru diperkenalkan pada musim ini.
"Civico46 adalah tambahan terbaru yang kami bawa ke trek pada tahun 2023 dan mungkin salah satu kemajuan yang sangat saya banggakan," terang Uccio, dikutip dari sumber yang sama.
"Kalender yang sangat ketat dengan 20 balapan akhir pekan memaksa kami untuk berada di jalan raya selama berminggu-minggu. Karenanya kebutuhan untuk menciptakan tempat keramahan yang merupakan rumah kita di jalur dunia."