Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Komunitas Basket Tuna Rungu Meriahkan Kampanye FIBA World Cup 2023 di Jakarta

Pilihan komunitas tuna rungu ini sendiri alasannya karena komunitas ini sudah berdiri lama, tetapi masih banyak masyarakat yang belum tahu. 

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Komunitas Basket Tuna Rungu Meriahkan Kampanye FIBA World Cup 2023 di Jakarta
Dok: Istimewa
Komunitas Basket Tuna Rungu Ikut Meriahkan Kampanye FIBA World Cup 2023 di Jakarta. 

Pada gim pertama ini, terlihat beberapa anak tuna rungu masih bingung mengikuti perpindahan tempat sesuai dengan cone orange yang ditaruh di lapangan. Tapi, keseruan tidak berkurang. Justru sebaliknya mereka antusias dan senang, karena saling bertabrakan saat berpindah tempat dan melakukan passing.

Kemudian di permainan kedua, 'catch the team', semua anak diminta untuk melakukan dribbling sembari berkeliling lapangan. Kecuali satu anak yang tidak memegang bola, akan mengejar temannya. Jika ada temannya yang kena penjagaan/block-nya maka dia harus bergabung untuk melakukan defense.

Sementara peserta lain yang menggiring bola harus tetap menghindari penjagaan dengan tetap melakukan dribbling keliling. Hingga akhirnya peserta yang melakukan defense sudah tidak bisa lagi mengejar empat peserta lainnya yang bertahan. Permainan ini berjalan selama lima menit.

"Gim ketiga, 'around the world'. Para peserta dari kelas ini dibagi dalam empat tim yang berisikan tiga pemain. Mereka memilih nama negara peserta FIBA World Cup 2023 sebagai nama timnya, yakni Indonesia, Spanyol, Jepang, dan Brasil. Karena jumlah peserta terbatas, maka kita mainkan 3x3 untuk shooting around the world ini," tambah Tamiang.

Tiap tim masing-masing bermain selama dua menit, Indonesia berhadapan dengan Spanyol, sedangkan Jepang melawan Brasil. Hasil Indonesia versus Spanyol terpaksa ditentukan lewat free throw karena keduanya sama-sama tidak menghasilkan poin selama waktu yang ditentukan. Spanyol menang setelah menjadi yang pertama mencetak poin dari free throw. Sementara, duel Jepang dan Brasil dimenangkan Brasil dengan skor 2-1.

Spanyol dan Brasil kembali beradu di laga final. Lagi-lagi pertahanan kuat kedua tim membuat keduanya belum berhasil mencetak poin di waktu yang ditentukan. Hasil free throw lagi-lagi menjadi penentu. Di mana Brasil yang akhirnya keluar sebagai juaranya kali ini.

Karena seluruh peserta dinilai telah bermain dengan antusiasme tinggi dan keinginan gigih untuk mencetak poin dalam berlatih ini, maka semua peserta di kelas tuna rungu ini mendapatkan hadiah berupa merchandise resmi Piala Dunia. "Senang bisa bermain dan berlatih bersama. Tidak ada kesulitan, karena para pelatih mengajar juga dengan bahasa isyarat," ujar Ezra yang senang mendapatkan hadiah.

Berita Rekomendasi

Program youth leader ini akan berlanjut di sekolah berikutnya pada pekan depan. Berbeda dengan dua rangkaian sebelumnya, pada kedatangan ketiga nanti mereka akan memberikan pelatihan di sekolah dasar yang tidak memiliki lapangan. 

Sehingga para youth leaders harus berinovasi dalam memberikan materi. Program yang menjadi alat untuk membantu masyarakat setempat ini akan berjalan hingga jelang FIBA World Cup dimulai nanti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas