Lika-liku Greysia Polii di Olimpiade, Terseret Skandal dan Berakhir Sabet Medali Emas di Tokyo
Jalan berliku bak jadi jalur Greysia Polii selama berkiprah di Olimpiade hingga akhirnya meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Jalan berliku bak jadi jalur Greysia Polii selama berkiprah di Olimpiade hingga akhirnya meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Bagaimana tidak, nama besar seorang Greysia Polii sempat terseret skandal ketika mengikuti Olimpiade 2012 di London silam.
Skandal tersebut sempat berimbas buruk kepada Greysia yang mana dia mendapat larangan bertanding selama beberapa waktu bersama partnernya, Meilina Jauhari.
Bahkan ketika Greysia tertimpa skandal tersebut, dia mendengar hal serius mengenai cabor badminton yang nyaris tak masuk dalam daftar olahraga di Olimpiade.
Baca juga: Greysia Polii Cerita Fakta Skandal Match Fixing Olimpiade 2012, Cabor Badminton Nyaris Dihapus
Sebelumnya perlu diketahui, skandal yang terjadi di Olimpiade 2012 lalu adalah adanya match fixing yang dilakukan oleh kontingen China.
Di mana memang saat itu China sangat mendominasi hingga pada akhirnya berhasil menyapu bersih lima medali emas di kejuaraan individu.
Namun sayang dominasi dari China sempat tercoreng lantaran upayanya untuk mendapat medali emas dengan cara yang kotor.
Satu di antaranya adalah dengan melakukan match fixing di sektor ganda putri dan menyeret nama Greysia Polii.
Di mana Greysia Polii bersama Meilina Jauhari kala itu terseret karena dinilai bermain tidak serius saat berhadapan dengan wakil Korea, Ha Jung-eun/Kim Ming-un.
Permainan tidak serius sebelumnya juga dilakukan oleh pasangan China dan Korea sebelum Greysia bertanding.
Yaitu Wang Xiaoli/Yu Yang (China) diduga sengaja mengalah dari utusan Korea, jung Kyung-eun/Kim Ha-na demi bisa keluar sebagai runner-up grup A.
"Saat itu saya dan Meiliana sangat terpukul karena sistem yang seharusnya jadi keuntungan buat kami malah jadi sesuatu yang merugikan. Baru pertama kali sistem pertandingan bulu tangkis pada Olimpiade berubah dari eliminasi menjadi round Robin," kata Greysia, sebagaimana dikutip dari laman BolaSport.
"Saya merasa tidak berbuat salah karena saya sudah ada di grup spot light jadi saya harus menerima. Balik dari situ saya bicara ke CdM Erick Thohir dan Ketua Umum PBSI. Greysia/Meiliana minta banding. Korea dan China juga minta banding."
"Saya jatuh dan Indonesia tidak bisa membela. Saya mendengar hal serius. IOC bilang kalau atlet tidak dihukum, bulu tangkis bisa tidak diperhitungkan ke Olimpiade dan masuk daftar cabang olahraga yang didepak dari Olimpiade kalau protes," ujar Greysia.