Basuki Hadimuljono Akui Indonesia Arena Masih Simpan Kekurangan Minor Usai Diresmikan
Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyebut Indonesia Arena masih menyimpan kekurangan minor.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyebut Indonesia Arena masih menyimpan kekurangan minor.
Hal tersebut ia lontarkan usai peresmian stadion indoor multifungsi itu oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
Kalau asssetnya kan lewat Pak Presiden karena lebih dari 10 m tapi sementara ini pengelolaannya sudah kami serahkan ke GBK. Tapi tetap 6 bulan masih tanggung jawab kami untuk pemeliharaan
Bangunan yang menghabiskan waktu pembangunan selama 18 bulan itu diresmikan oleh Presiden Jokowi, Senin (7/8/2023).
Kekurangan minor yang dimaskud oleh Menteri Basuki adalah pada bagian pengeras suara atau sound system.
Basuki mencotohkan pada saat vokalis band Cokelat, Kikan Namara, tampil pada saat peresmian.
"Kalau sound system-nya masih ada kurang seperti Mbak Kikan tadi kan gak keluar tuh vokalnya," ujar Basuki.
"Vokalnya tidak keluar, susah keras sekali atas itu. Lainnya oke sudah," jelasnya.
Selain masalah suara, Basuki juga menyebut kekurangan lain terdapat pada papan penanda yang kurang mencolok.
"Iya menurut saya sudah oke. Soalnya ini ada pemeliharaan 180 hari atau 6 bulan pemeliharaan kontaktor. Jadi kalau ada yang kurang, signage (penanda - red) ini masih kurang ‘kreenggg’ gitu," ucap Basuki.
Kendati telah resmi masuk dalam pengelolaan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), pemeliharaan Indonesia Arena masih akan menjadi tanggung jawab PUPR selama 6 bulan ke depan.
"Kalau asssetnya kan lewat Pak Presiden karena lebih dari 10 m tapi sementara ini pengelolaannya sudah kami serahkan ke GBK. Tapi tetap 6 bulan masih tanggung jawab kami untuk pemeliharaan," jelas Basuki.
Pembangunan Indonesia Arena dimulai pada akhir tahun 2021 lalu dan menghabiskan dana sekira Rp 645 miliar.