Raja Sapta Oktohari Suarakan Atlet Bisa Berangkat Mandiri ke Multievent
Raja Sapta Oktohari mengatakan dirinya punya pandangan lain soal pengiriman atlet ke ajang multievent.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mengatakan dirinya punya pandangan lain soal pengiriman atlet ke ajang multievent.
Terdekat, kontingen Indonesia akan tampil pada Asian Games Hangzhou, China yang bergulir pada 23 September - 8 Oktober 2023.
Para atlet yang berangkat di ajang tersebut pun bakal dipilih melalui tim review.
Namun Okto sapaan akrabnya menilai bahwa atlet-atlet yang tidak masuk tim review harusnya tetap diperbolehkan berangkat secara mandiri karena sama-sama membela Indonesia.
“Sampai terakhir saya terus menanyakan peluang (atlet berangkat) mandiri. Namun, memang stakeholder, enggak cuma Kemenpora, banyak yang resisten terhadap (atlet yang berangkat) mandiri,” kata Okto saat ditemui di Kantor KOI, Jakarta, Senin (21/8/2023).
“Kalau takut-takut kapan bisa menang, selama kerjaan kita benar kenapa harus takut. Sampai di rapat saya selalu katakan, kasih jalan untuk atlet atau cabor yang ingin berangkat mandiri. Dijawabnya, tidak bisa.” lanjut Okto.
“Saya tanya kenapa tidak bisa, makanya yang saya dapat bocorannya, angka (Asian Games) di bawah SEA Games. Sekarang tidak masuk akal kalau SEA Games di Kamboja, dan Asian Games di Hangzhou, tapi anggaran di bawah SEA Games,” jelasnya.
Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo saat ditemui terpisah menegaskan cabang olahraga tidak bisa memberangkatkan atletnya secara mandiri.
Mereka yang mewakili Indonesia harus berangkat menggunakan dana dari pemerintah
“Prinsipnya, untuk Asian Games skema mandiri tetap ditiadakan karena ini perhelatan membawa nama bangsa. Jadi ini harus secara bersamaan dan satu suara apa yang diputuskan pemerintah,” kata Dito di Kantor Kemenpora.
Sementara untuk yang tidak berangkat ke Asian Games, pemerintah akan mendorong cabor-cabor tersebut untuk mengikuti single event lainnya.
“Kalau berpotensi emas pasti kami berangkatkan. Kalau yang mandiri kan (pasti) yang tidak berpotensi emas,” pungkasnya.