Ketika Herry IP Jadi Pelatih Ganda Campuran Praveen/Debby dan Sukses Juara di All England 2016
Aksi Herry IP menemani ganda campuran di Kejuaraan Dunia BWF 2023 bukan yang pertama. Ia pernah jadi pelatih Praveen Jordan/Debby di All England 2016
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Drajat Sugiri
![Ketika Herry IP Jadi Pelatih Ganda Campuran Praveen/Debby dan Sukses Juara di All England 2016](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/herry-ip-ganda-campuran.jpg)
Momen itu terjadi pada All England 2016 silam. Kala itu ia menjadi pelatih dadakan bagi pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto.
Herry IP mendampingi Praveen/Debby ketika di laga semifinal dan final All England.
Hal ini dikarenakan pelatihnya saat itu, Richard Mainaky harus pulang ke Jakarta di tengah kompetisi karena anaknya sedang sakit.
Sejak babak semifinal, Herry IP menggantikan posisi Richard. Hasilnya pun cukup menggembirakan.
Praven/Debby yang kala itu turun sebagai unggulan kedelapan, sukses melibas unggulan pertama asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei di semifinal.
Pasangan Indonesia itu melibas juara dunia tiga kali, Zhang/Zhao, lewat permainan dua set langsung dengan skor 19-21, 16-21, dalam tempo 47 menit.
Momen ini juga menjadi kali pertama Herry IP bertempur dengan pelatih China Chen Qiqiu - yang dijuliki Coach Ferguso oleh penggemar bulutangkis Indonesia-, di sektor ganda campuran yang biasanya mereka bertemu di ganda putra.
Baca juga: Update Ranking Race to Paris 2024 usai Kejuaraan Dunia BWF: Apriyani/Fadia Aman, Fajar/Rian Terancam
Performa impresif Praveen/Debby berlanjut di partai puncak ketika bertemu pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Unggulan kelima asal Denmark itu dibabat dengan tempo 43 menit lewat skor dua set, 21-12, 21-17.
Hasil itu sekaligus membuat Praveen/Debby menjadi juara di All England 2016.
Momen kebersamaan Herry IP dan Praven/Debby sempat terekam dalam unggahan Twitter PBSI.
Jika Herry IP benar-benar ke ganda campuran, maka tangan dinginnya diharapkan bisa mendongkrak performa dari Rinov/Pitha cs.
Terlebih penampilan dari sektor ganda campuran untuk menatap Olimpiade Paris 2024 ini belum menggigit.
Sejauh ini belum ada satu pun wakil Indonesia dari kubu ganda campuran yang berada di zona hijau dalam tabel ranking kualifikasi.
Maka dari itu, ganda campuran perlu angin segar dan revolusi baru demi bisa bersaing dengan wakil lain khususnya pemain elite dunia.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.