Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Perbandingan Gaji Megawati Hangestri dan Asnawi Mangkualam di Korea: Megatron Tembus Miliaran Rupiah

Sama-sama berkarier di Liga Korea Selatan, Megawati Hangestri memiliki gaji yang lebih tinggi ketimbang anak emas Shin Tae-yong, Asnawi Mangkualam.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Perbandingan Gaji Megawati Hangestri dan Asnawi Mangkualam di Korea: Megatron Tembus Miliaran Rupiah
Kolase Tribunnews
Megawati Hangestri Pertiwi (kiri, voli) dan Asnawi Mangkualam (kanan, sepak bola) merupakan penggawa Timans Indonesia yang sama-sama berkompetisi di Liga Korea Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berbicara Liga Korea Selatan, ada dua atlet Nasional Indonesia yang tengah berkompetisi di sana, yakni Asnawi Mangkualam (sepak bola) dan Megawati Hangestri Pertiwi (bola voli).

Meski berada di cabang olahraga yang berbeda, baik Asnawi Mangkualam dan Megawati Hangestri mengharumkan Indonesia lewat status mereka sebagai pemain abroad.

Asnawi Mangkualam berada di tahun keduanya berkiprah di K-2 Liga Korea Selatan. Musim pertamanya membela Ansan Greeners sebelum akhirnya pindah ke Jeonnam Dragons.

Baca juga: Jadwal Pertandingan Megawati Hangestri di Liga Voli Korea 2023/2024: KGC Ganti Nama Jadi Red Sparks

Sedangkan Megawati Hangestri Pertiwi, 2023/2024 merupakan debutnya di kasta tertinggi Liga Voli Korea Selatan (V-League Women). 

Pevoli berjuluk Megatron ini bergabung dengan Red Sparks yang sebelumnya bernama KGC Volleyball.

Lantas yang menjadi pertanyaan, berapa kisaran gaji yang diperoleh keduanya?. Usut punya usut, untuk saat ini gaji Megawati Hangestri lebih tinggi dibandingkan Asnawi Mangkualam, ini rinciannya.

Megawati Hangestri Pertiwi

Berita Rekomendasi

Dirangkum laman NSports, gaji yang akan diterima Megawati adalah 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar per musimnya.

Jumlah tersebut adalah gaji selama satu musim.

Sebagai catatan saja, gaji tersebut sudah menjadi regulasi dari KOVO. Artinya, setiap pemain dari luar negri untuk kuota Asia yang kali pertama tampil di V-League mendapatkan gaji dengan besaran serupa.

Sehingga tolak ukurnya bukan nama mentereng atau seperti apa profilnya, namun seusai regulasi yang ditetapkan.

Seluruh tim yang menggunakan pemain asing Asia dan kali pertama tampil di Liga Korea Selatan mendapatkan gaji Rp 1,5 miliar.

Megawati Hangestri Pertiwi (kanan) tengah menyaksikan rekan setimnya di KGC melakoni pertandingan Gumi Dodram Cup 2023 yang berlangsung di Park Chung-hee Gymnasium, Sabtu (29/7/2023).
Megawati Hangestri Pertiwi (kanan) tengah menyaksikan rekan setimnya di KGC melakoni pertandingan Gumi Dodram Cup 2023 yang berlangsung di Park Chung-hee Gymnasium, Sabtu (29/7/2023). (Instagram @megawatihangestrip)

Besaran gaji pemain asing, khususnya kuota Asia dapat berubah jika pemain tersebut memperpanjang kontraknya atau menjalani musim kedua dengan tim yang berbeda, maka akan mendapatkan kenaikan upah.

Hal itu bergentung kepada masing-masing tim nantinya.

Selain penghasilan tetap, Megawati pun akan mendapatkan bonus jika tim yang dibelanya menjadi juara.

Jika menjadi juara 1 maka Megawati akan mendapatkan 10 ribu dolar AS atau Rp150 juta. Juara 2 mendapatkan hadian 5 ribu dolar AS atau Rp75 juta.

Tidak hanya bonus di akhir musim, Megawati akan menerima bonus jika menang di setiap pertandingannya yaitu 500 dolar AS atau Rp7,5 juta. Dengan catatan bermain paling tidak satu set untuk satu gim.

Kini dengan adanya tambahan amunisi dari Megawati, diharapkan bisa jadi daya gedor baru untuk Red Sparks.

Baca juga: Rivan Nurmulki Sibuk Tarkam, Kapten Timnas Voli Indonesia Sempat Kaget Tapi Move On Asian Games 2023

Besaran Gaji dan Bonus Megawati Hangestri di Liga Voli Korea Selatan

-Gaji Pokok: 100 ribu dolar AS atau Rp 1,5 Miliar per Musim

-Bonus Juara 1: 10 ribu dolar AS atau Rp 150 juta

-Bonus Juara 2: 5 ribu dolar AS atau Rp 75 juta.

-Bonus Menang Bertanding: 500 dolar AS atau Rp 7,5 juta

Dua penggawa Timnas Indonesia, Sandy Walsh (Kiri) dan Asnawi Mangkualam (Kanan) berfoto bersama setelah laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Jumat, 8 September 2023.
Dua penggawa Timnas Indonesia, Sandy Walsh (Kiri) dan Asnawi Mangkualam (Kanan) berfoto bersama setelah laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Jumat, 8 September 2023. (Instagram @sandywalsh)

Asnawi Mangkualam

Asnawi Mangkualam awal kedatangannya di Liga Korea Selatan bersama Ansan Greeners, sempat mengeluhkan soal besaran gaji.

Upah yang dia terima bersama klub kasta kedua Liga Korea Selatan, konon jauh lebih kecil dari besaran gaji pemain Liga 1 Indonesia.

Namun kini setelah bergabung dengan Jeonnam Dragons, pemain yang dijuluki sebagai Speed Monster ini mengalami pelonjakan yang signikan dalam hal gaji.

Dirangkum dari media Korea, Namu Wiki, Asnawi Mangkualam mendapatkan gaji 70 juta Won atau sekitar Rp 800 juta.

Besaran gaji penggawa Timnas Indonesia ini disebut sama dengan upah rookie pemain lokal Negri Ginseng.

Namun catatannya, besaran gaji Megawati lebih unggul dikarenakan berada di klub yang berkompetisi di kasta tertinggi.

Sedangkan Asnawi Mangkualam membela klub kasta kedua.

Namun siapa sangka dibalik perjalanan karier Asnawi Mangkualam bermain di korea Selatan itu ternyata terdapat banyak kisah yang menarik untuk disimak.

Hal itu diungkapkan oleh Asnawi Mangkualam saat menjadi bintang tamu dalam podcast YouTube Sport77 Official, yang tayang pada Kamis (14/9/2023).

Asnawi Mangkualam bercerita bahwa ia sempat tak direstui orang tua karena pendapatannya yang menurun drastis.

Asnawi secara blak-blakan mengaku bahwa gajinya di Korea Selatan tak sebesar jika ia bermain di Indonesia.

Meskipun begitu, Asnawi Mangkualam tidak menyebutkan secara detail besaran nominal gaji yang ia terima di Korea Setalan.

"Kalau di sini (Indonesia) kisarannya dapat 100, di sana (Korea Selatan) cuma dapet 30/20," ucak Asnawi Mangkualam.

Lebih lanjut, Asnawi Mangkualam mengatakan sempat berdebat dengan orang tuanya saat memutuskan karier di Korea Selatan.

"Keluarga justru nggak setuju aku ke sana (Korea), apalagi kan gajinya kecil," kata Asnawi.

"Ya sempat berdebat juga sama orang tua, tapi aku kasih penjelasan, akhirnya mereka mulai paham dan sampai saat ini terus mensuport," cerita Asnawi.

Meski mendapat gaji yang lebih kecil, Asnawi Mangkualam tak pikir panjang saat menerima tawaran bermain di luar negeri.

Pasalnya, Asnawi mengaku sulit bagi pemain Indonesia untuk mendapat kesempatan bermain di luar negeri.

Sehingga, ketika ada tawaran datang ia tak menyia-nyiakannya.

"Aku dapat tawaran, kenapa nggak? Soalnya memang cita-cita dari kecil mau main di luar," beber Asnawi.

"Memang, saya telat dapat kesempatan. Itu langsung saya ambil aja. Nggak ada mikir-mikir soal gaji," ucapnya.

Selain soal Gaji, Asnawi Mangkualam juga bercerita soal sulitnya mencari makanan halal di Korea Selatan.

Hal itu menjadi masalah tersulitnya saat memutuskan hijrah ke Negeri Gingseng.

"Paling sulit adalah soal makanan. Di Korea kan banyak yang non-halal. Jadi susah buat cari makanan," kata Asnawi.

Selain makanan, Asnawi juga menyebut faktor bahasa sebagai hal yang membuatnya harus beradaptasi lagi.

Namun, saat ini, ia mengaku sudah sedikit belajar Bahasa Korea, agar tak kesulitan berkomunikasi.

"Untuk bahasa, saya belajar juga, tapi cuma untuk bahasa di sepak bola saja. Yang umum-umum belum. Paling cuma (belajar bahasa) kalau mau ke restoran, yang simpel-simpel aja," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Giri, Hafidh Rizky Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas