Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra Main Tarkam Satu Lapangan, Mantan Timnas Voli Indonesia Berkumpul
Duo opposite yang pernah berseragam Timnas Voli Indonesia, Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra bertemu dalam turnamen voli tarkam
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Duo opposite yang pernah berseragam Timnas Voli Indonesia, Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra bertemu dalam turnamen voli tarkam alias antar kampung.
Keduanya bahkan membela satu tim yang sama dan saling berbagi peran sebagai pendulang poin timnya.
Adapun momen pertemuan kedua pevoli Indonesia tersebut diunggah di akun Instagram milik agen voli tarkam Rachmad Budiarto @ardiantobudi pada Kamis (21/9/2023).
Memang, Rachmad Budiarto dikenal sebagai mediator bagi tim-tim voli daerah yang ingin menggunakan jasa pemain bintang Timnas Voli Indonesia bermain tarkam.
Adapun, momen pertemuan Rivan dan Dimas berlangsung dalam sebuah turnamen voli di Blora.
Baca juga: Hasil Voli Asian Games 2023: Takluk dari China, Indonesia Terhenti di Babak 12 Besar
Lantas dalam foto yang diunggah Rachmad Budiarto, tak hanya Rivan dan Dimas yang berfoto bersama.
Terlihat kehadiran Nizar Zulfikar melengkapi pertemuan keduanya.
Ketiganya pun bermain bersama dengan seragam serupa di tim yang sama.
Tak hanya sebuah foto, sang pengunggah juga memberikan keterangan dalam unggahan Instagram-nya.
"try 2 opposite," berikut tulisnya.
Dalam penelusuran Tribunnews.com, Rachmad Budiarto jarang menghadirkan dua oppositen eks timnas tersebut dalam satu tim.
Beberapa kali dalam tarkam sebelumnya, ia hanya menggunakan jasa satu opposite. Kadang Rivan kadang juga Dimas.
Namun unggahan tersebut menjadi momen unik ditambah berkumpulnya para atlet yang telah menyumbang medali dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Absen Asian Games
Baik Rivan, Dimas maupun Nizar adalah pevoli yang absen dalam ajang Asian Games 2023.
Ketiganya adalah pevoli yang dinilai masih pantas berseragam timnas, namun tak dipanggil untuk memperkuat skuad berisi 12 pemain.
Pertama adalah Dimas Saputra, pevoli yang membela STIN BIN pada Proliga 2023 ini memang sejak awal tak masuk proyek hitungan skuad Asian Games.
Selanjutnya adalah Nizar, PBVSI memilih adanya regenerasi dalam skuad Timnas Voli Indonesia. Perannya lalu digantikan Jasen Natanael untuk mengisi posisi setter bersama Dio Zulfikri.
Yang paling menjadi sorotan adalah soal Rivan Nurmulki.
Atlet yang dibesarkan Surabaya Samator ini bahkan sempat viral setelah terlibat kegaduhan dengan PBVSI.
Menpora Dito Ariotedjo pun sampai turun tangan dan melakukan mediasi kepada Rivan dan PBVSI.
Hasilnya, Rivan dianggap melakukan pelanggaran kode etik. Lalu soal sanksi akan diputuskan dalam sideng etik setelah rampung Asian Games 2023.
Pilihan Rivan
Momentum tepat dimiliki Rivan Nurmulki untuk kembali mentas di Liga Voli Thailand musim 2023/2024.
Regulasi baru yang dirancang Liga Voli Thailand bak memanggil kembali Rivan Nurmulki untuk melakoni nostalgia, sembari melepas penat.
Yap, Liga Voli Thailand baru-baru ini merilis aturan kuota pemain asing musim 2023/.2024 yang dimulai November mendatang.
Baca juga: Ketua Umum PBVSI Bongkar Rahasia Rivan Nurmulki, Tidak Terima saat Sohibnya Jadi Cadangan
Dilansir SMMSport, Liga Voli Thailand sebelumnya hanya menerapkan dua slot legiun asing tanpa kuota pemain Asia Tenggara.
Akan tetapi kebijakan itu berubah. Kompetisi kasta tertinggi bola voli Negeri Gajah Putih menambah slot pemain asing untuk kuota Asia Tenggara.
"Kuota pemain asing Liga Voli Thailand musim anyar menggunakan dua pemain asing (bebas) dan satu kuota pemain ASEAN. Sehingga total masing-masing tim boleh memiliki 3 pemain asing (2+1)," bunyi pernyataan media Thailand tersebut.
Sebelumnya Liga Thailand hanya memperbolehkan menggunakan dua pemain asing di setiap tim.
Regulasi ini mulai diberlakukan ketika Federasi Bola Voli Thailand menggelar turnamen Pro Challenge 2023 yang berlangsung 10 hingga 15 Oktober mendatang. Di mana tim-tim yang berpartisipasi sudah boleh menerapkan regulasi anyar pemain asing.
"Untuk liga voli Thailand akan mulai bertanding pada Novermber 2023," sambuny pernyataan SMMSport.
Ini menjadi kesempatan Rivan Nurmulki, dan para pevoli Nasional untuk abroad dengan bermain di kompetisi Liga Voli Thailand.
Sorotan jelas tertuju kepada Rivan Nurmulki.
Berkaca dari riwayat karier pevoli Nasional asal Jambi ini, bukan kali pertama untuknya berkompetisi di Negeri Gajah Putih.
Liga Voli Thailand bukan kompetisi yang baru baginya karena pernah membela Nakhon Ratchasima.
Saat itu Rivan Nurmulki memperkuat Nakhon Ratchasima saat berkompetisi di Thai-Denmark Super League 2019.
Nakhon Ratchasima pun dihantarkannya menjadi juara setelah pada parti final mengalahkan Air Force dengan skor 3-2 (26-24, 19-25, 18-25, 25-21, 15-10).
Kehadiran Rivan dinilai memberi nilai tambah bagi skuat Nakhon Ratchasima lewat spike kencang yang kerap menembus blok lawan maupun service tajam yang mematikan.
Permainan impresif pria 28 tahun ini juga dianggap berhasil memikat penikmat voli di Negeri Gajah Putih. Manisnya lagi, Rivan berhasil menyabet penghargaan gelar pemain terbaik alias MVP.
Lantas mengapa bergabung dengan Liga Voli Thailand bisa melepas periode penat Rivan Nurmulki?
Bukan menjadi rahasia lagi jika Rivan Nurmulki kini menjadi perbincangan publik Tanah Air setelah dicoret PBVSI dari skuad Asian Games 2023.
Bahkan masa depan Rivan Nurmulki di timnas dan Proliga, dalam satu tahun ke depan tengah tak menentu.
Pasalnya PBVSI menyebut Rivan Nurmulkii berbohong ketika absen membela Indonesia di Asian Sr Mens Volleyball Championship dan justru bermain di Kapolri Cup bersama tim Kalimantan Timur.
Pencoretan ini menjadi bola liar bagi Rivan Nurmulki karena setelah mediasi dengan PBVSI yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senin (11/9/2023), sang pevoli terancam sanksi.
Sanksi terberat dari Rivan Nurmulki adalah larangan membela Timnas Indonesia dan tidak diperbolehkan main di Proliga dalam kurun waktu 1 tahun.
Hukuman tersebut dapat disiasati oleh Rivan dengan abroad, satu di antaranya ialah kembali berkiprah di Liga Voli Thailand.
Ketua Umum PBVSI Bongkar Rahasia Rivan
Ketua Umum PBVSI (Federasi Bola Voli Indonesia) Imam Sudjarwo menceritakan alasan di balik pencoretan Rivan Nurmulki dari skuad Asian Games 2023.
Versi Imam Sudjarwo, pencoretan Rivan Nurmulki dari Timnas voli putra Indonesia untuk Asian Games 2023 murni adanya ketidakcocokan antara sang atlet dengan jajaran kepelatihan tim.
Rivan Nurmulki disebut Ketua Umum PBVSI tidak senang dengan sejumlah nama yang dicoret dan dipertahankan dalam skuad Timnas voli putra Indonesia asuhan Jeff Jiang Jie.
Hal itu diketahui setelah manajer Timnas voli Indonesia menyampaikan apa yang dikeluhkan Rivan Nurmulki kepada Imam Sudjarwo.
"Loudry kemudian lapor saya. Setelah itu, tim pelatih saya kumpulkan. Ternyata dia agak kurang dalam kekompakkan."
"Saya minta Loudry untuk dekati biar dia tetap main karena kita masih perlu dia. Dia pemain yang bagus. Jadi dekati. Tetapi ternyata dia tetap bertahan dengan apa yang dia sampaikan," ucap Imam.
"Pak Sekjen kemudian juga saya suruh panggil. Namun, dia menyampaikan hal yang sama, tidak cocok dengan tim pelatih sekaramg. Jadi kalau yang sekarang ini, dia tidak ingin bergabung."
"Setelah itu dia tulis surat ke kami ketika kami akan ke Iran."
"Dia bilang dia tidak bisa ikut bergabung main di Iran, dengan alasan ingin menunggu istrinya melahirkan. Kedua, dia ingin menyelesaikan kasus sidang etiknya di kepolisian Jawa Timur," tutur Imam.
"Setelah itu saya coba panggil dia ke kantor. Saya tanya kenapa tidak mau ikut berangkat. Alasannya, istri mau melahirkan. Saya sudah cek baru umur 8 bulan (kehamilan istrinya). Sampai sekarang juga belum melahirkan."
"Kedua, dia ingin menyelesaikan sidang kode etik Polri. Itu saya sudah telepon Kapolda nya, cuma sehari. Saya bisa undur itu. Tetapi, dia tetap bertahan. Alasannya sama seperti yg disampaikan manajer dan sekjen."
"Saya sampai bilang 'kamu itu anak negara. Kamu tidak bisa begitu. Artinya dia membela seseorang, tetapi membabi buta seperti itu. Itu tidak boleh karena dia dibutuhkan oleh negara. Artinya dia tidak terima ada yang dijadikan cadangan, dicoret. Loyalitas seperti itu jangan."
Tidak disebutkan secara pasti oleh Imam Sudjarwo siapa rekan-rekannya yang dibela akibat pencoretan. Namun hingga kini memang ada tiga pemain yang juga terdepak dari skuad Merah-Putih.
Sebelum Rivan, Nizar Zulfikar, Yuda Mardiansyah dan Rendy Tamamilang menjadi 'korban' regenerasi skuad Timnas voli Indonesia.
Hanya saja ketiga pevoli Nasional ini merupakan rekan seperjuangan Rivan Nurmulki saat masih bahu-membahu di Surabaya Samator.
Masalah semakin pelik ketika PBVSI mengetahui Rivan Nurmulki bermain di Kapolri Cup setelah izin tidak membela Indonesia di Asian Sr Mens Volleyball Championship.
"Kamu tidak boleh main di tempat lain. Ternyata beberapa hari kemudian dia bermain di Kapolri Cup di Polda Kaltim. Padahal sudah saya kasih tahu dan dia sudah tahu aturannya kalau sudah masuk timnas, terus main di luar," ucap Imam.
"Bagaimana perasaannya yang sedang berjuang untuk negara, sedangkan dia enak-enaknya main di luar. Nah dua hal inilah sehingga kami ambil keputusan, kalau tetap dimasukkan dia tidak mau bergabung."
"Kalau toh saya memaksakan, nanti tidak solid dalam tim. PBVSI adalah organisasi besar ada aturannya, jadi memperlakukan semuanya sama untuk pemain dan pelatih," ujar Imam.
Rivan Nurmulki akan melakoni sidang etik dan komisi disiplin yang dari sudut pandang PBVSI disebut melakukan tindak kebohongan untuk mangkir dari pemanggilan timnas.
"Kalau ada masalah tentu kami akan berikan sanksi. Tetapi, mekanismenya kami pakai sidang kode etik atau komite disiplin."
"Ini yang nanti setelah timnya (timnas ke Asian Games 2023) berangkat dalam waktu dekat, kami ingin melakukan sidang komisi disiplin kepada Rivan untuk rasa keadilan teman-teman semua agar tidak diikuti dan menjaga marwah PBVSI," ucap Imam.
"Sidangnya secepatnya, itu untuk menegakkan disiplin agar setara dengan yang lain, sebelumnya juga sudah ada beberapa orang. Sanksinya kita lihat dari bobot kesalahannya."
"Komdis nanti ada dari dewan kehormatan, dewan pengawas, dan lain-lain tidak gegabah lah."
"Kami semua sayang sama Rivan termasuk sayang dengan semua atlet. Apa yang kami lakukan ini ingin memperbaiki Rivan. Rivan itu masa depannya masih panjang dan ingin kami selamatkan."
"Jadi apa pun nanti keputusan komdis, dia harus terima. Kami tidak akan mungkin mematikan karier dia karena yang besarkan dia itu kami."
"Kamii sayang dan kami perlu dia ke depan. Jadi kami akan bina agar baik. Saat pertemuan di Kemenpora itu dia udah menyampaikan apa yang telah disampaikan, mengakui apa yang saya sampaikan."
Imam menjelaskan bahwa sidang komdis Rivan dilakukan setelah Asian Games 2023.
"Ditegaskan lagi aturannya sudah diinformasikan."
"Dia atlet lama dan sudah paham dan aturannya sudah ada. Setiap melanggar akan kami beri sanksi. Kalau tidak nanti jadi organisasi liar. Pernah ada sebelumnya di timnas, tidak datang tidak tahunya main tarkam," kata Imam.
"Ini adalah kerangka dalam membina dia (Rivan). Kami tidak membenci Rivan. Saya panggil waktu itu ingin selamatkan dia karena dia sudah terdaftar di Polda Kaltim, saya bilang jangan main nanti jadi masalah, eh dia tetap main."
"Aturan Tarkam sebenarnya boleh-boleh aja sepanjang dia tidak terdaftar dalam panggilan timnas. Ini juga kalau kami biarkan, pulang dari Asian Games mereka silakan main tarkam."
Terkait tim pelatih dengan rekam jejak yang positif, Imam tidak memiliki opsi untuk mengganti pelatih.
"Prestasi pelatih kita dua kali menang bahkan tiga kali hattrick SEA Games. Masa kita mau ganti yang bagus? masa kita harus korbankan satu orang dari banyak orang? Nanti kita rembukin dulu, kita panggil (Rivan) harus turunkan egonya."
"Jeff Jiang Jie masih mau kita jadikan pelatih timnas, tahun depan ada event-event internasional. Saya nilai dia masih bagus. Kalau tidak bagus, kenapa dia bisa membawa Indonesia menang dua kali SEA Games?"
"Saya kemarin tidak bicaa karena pencoretan itu hal yang biasa. Rivan kan anak saya, saya akan tutup semua ini, tidak akan saya buka."
"Ada dua hal, pertama pencoretan itu hal yang biasa, kedua saya ingin tutup apa yg dilakukan Rivan karena dia atlet besar, tapi sekarang dia buka sendiri," pungkas Imam.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Giri)