Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Fakta Fahry Septian Rela Potong Gaji di SKV Montana, Imbas Telat Gabung demi Timnas Voli Indonesia

Fahry Septian mengalami pemotongan gaji selama satu bulan dari klub voli Bulgaria, SKV Montana karena telat gabung demi Timnas Indonesia.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Fakta Fahry Septian Rela Potong Gaji di SKV Montana, Imbas Telat Gabung demi Timnas Voli Indonesia
Instagram @fahryseptian_
Penggawa Timnas voli putra Indonesia, Fahry Septian Putratama saat tengah memegang bola. Fahry Septian menjadi atlet voli Nasional pertama yang berkompetisi di Benua Eropa dengan bergabung ke tim asal Bulgaria, SKV Montana. 

Dirangkum redaksi Tribunnews dari laman SalaryExpert, ada tiga golongan gaji yang diterima atlet voli yang berkompetisi di Liga Bulgaria.

Kriteria pertama diberikan bagi pevoli pemula yang memiliki rentan bermain di liga voli Bulgaria antara 1 hingga 3 tahun.

Kemudian golongan kedua ialah atlet voli yang membela klub Bulgaria kurang dari 8 tahun. Sedangkan kategori gaji tertinggi diberikan kepada pevoli yang berkompetisi lebih dari 8 tahun.

Untuk kriteria pertama, seorang pevoli yang bermain di liga Bulgaria akan menerima upah 14.158 Lev (mata uang Bulgaria), atau sekitar Rp118 juta per musimnya.

Kemudian untuk golongan kedua, akan mendapatkan bayaran 18.618 Lev (sekitar Rp155 juta). Dan terakhir adalah 22.954 Lev atau sekitar Rp191 juta untuk golongan senior.

Jika merujuk kepada data tersebut, maka Fahri Septian mendapatkan upah per musimnya mencapai Rp118 juta per musim.

Hanya saja dalam rinciannya tidak dijelaskan apakah upah tersebut berlaku hanya untuk pevoli lokal, atau juga dipukul rata bagi pemain yang berstatus abroad seperti halnya Fahri Septian.

Berita Rekomendasi

Liga voli Bulgaria memang sempat dilanda krisis pada tahun 2015. Sejumlah pevoli yang berkiprah di sana nyaris pernah mengalami penunggakan gaji.

Bahkan dari WorldVolley mengulas, bayaran untuk atlet voli di Bulgaria saat itu mencapai 100 Lev per bulan atau sekitar Rp 830 ribu pada tahun 2015.

Bahkan jika disandingkan dengan data dari SalaryExpert, gaji pevoli yang berkompetisi di Liga Korea Selatan jauh lebih baik. Sebagai perbandingannya ialah Megawati Hangestri.

Opposite Timnas voli putri Indonesia itu membela klub Liga Korea Selatan, Red Sparks. 

Per musimnya, pevoli yang akrab disapa Megatron ini memperoleh gaji Rp1,5 miliar. Itu pun belum termasuk bonus ketika memenangkan pertandingan dan gelar juara.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas