Guyonan Jorge Martin Jadi Pemuncak Klasemen MotoGP Terpendek Sepanjang Sejarah
Pembalap Ducati, Jorge Martin, membuat guyonan dengan menyebut dirinya sebagai pemuncak klasemen MotoGP terpendek sepanjang sejarah.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, membuat sebuah kelakar alias guyonan jelang balapan MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island akhir pekan ini.
Jorge Martin menyebut, momen manisnya kala memuncaki klasemen MotoGP 2023 saat menjuarai sprint race di Mandalika, sebagai yang tersingkat sepanjang sejarah.
Selepas menjuarai sprint race MotoGP Mandalika di Lombok, Jorge Martin sempat nangkring di singgasana klasemen MotoGP 2023. Dia unggul 7 angka dari sang pesaing Francesco 'Pecco' Bagnaia.
Baca juga: Blunder Kebijakan Politik Ducati di MotoGP 2023 Bikin Repot Pecco Bagnaia
Namun, pembalap 25 tahun hanya merasakan memimpin dalam sekejap karena dia kembali tertinggal setelah mengalami crash pada balapan utama MotoGP Indonesia 2023 saat menjadi pembalap paling depan.
Empat hari setelah kecelakaan terdepan di Mandalika, Jorge Martin setidaknya bisa melontarkan lelucon.
"Itu adalah keunggulan gelar MotoGP terpendek dalam sejarah," bukanya.
Pembalap asal Spanyol itu mengacu pada keunggulan kejuaraan dunia kurang dari 24 jam sebelumnya.
Sprint race baru diperkenalkan pada musim ini. Artinya sebelumnya seorang pembalap akan memimpin perebutan gelar setidaknya selama satu minggu.
"Saya pikir itu adalah gelar terpendek dalam sejarah, kurang dari 24 jam," kata Martin, seperti yang dikutip dari laman Crash.
"Mudah-mudahan saya bisa memulihkan poin-poin itu. Akan sangat menyenangkan setidaknya memiliki kesempatan di Valencia untuk bertarung memperebutkan gelar juara dunia," ujar Martin.
"Semuanya bisa terjadi. Saya hanya akan berusaha menjadi kompetitif."
Pembalap berjulukan Martinator itu berhasil mencapai puncak klasemen sementara setelah memangkas selisih 66 poin dari Bagnaia.
Meski begitu, Martin bersyukur dia dapat dengan cepat mengalihkan fokusnya ke Phillip Island.
"Yang pasti itu tidak mudah setelah balapan, malam itu saya banyak memikirkan tentang kesalahan tersebut," aku Martin.