Demi Titel Juara Dunia MotoGP 2023, Jorge Martin Tak Gentar Main Curang
Jorge Martin tak segan untuk bermain curang soal pengaturan tekanan angin di ban demi gengsi gelar juara dunia MotoGP 2023.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, mengaku tak segan harus bermain curang demi prestise gelar juara dunia MotoGP 2023.
Kecurangan yang dimaksud adalah soal pelanggaran batas minimal tekanan angin ban, yang mana Jorge Martin sudah mendapatkan peringatan dari Stewards di MotoGP Thailand.
Sebagaimana yang diketahui, Jorge Martin dan Francesco Bagnaia menjadi kandidat peraih titel juara dunia MotoGP 2023.
Pecco Bagnaia yang mengemas 412 poin, kini duduk di puncak klasemen MotoGP 2023. Kekasih Domizia Castagnini unggul 14 angka dari Jorge Martin yang mengekor di posisi dua.
Baca juga: Jadwal MotoGP Qatar 2023 di Trans7: Hari Ini Pecco Bagnaia & Jorge Martin Mulai Lunasi Utang Dendam
Persaingan Pecco Bagnaia vs Jorge Martin dipastikan memanas, mengingat MotoGP musim ini hanya menyisakan dua seri, yakni Qatar dan Valencia.
Tak heran berbagai isu yang berkembang seperti team order mulai bergema untuk menempatkan salah satu pembalap sebagai jagoan utama.
Sedangkan Jorge Martin, dia pun tak gentar jika harus melakukan kecurangan seperti menyalahi aturan tekanan ban.
Martin tak takut mengambil risiko memakai ban dengan tekanan rendah, agar ia tetap bisa bertarung demi kemenangan.
Karena jika memakai ban dengan tekanan di atas batas minimal, ia memang terbebas dari risiko penalti, tapi percuma jika kesulitan untuk menang.
"Finis keempat gara-gara memakai ban dengan tekanan angin terlalu tinggi jelas membuat saya jengkel, saya tak suka itu," kata pembalap berjuluk Martinator, seperti yang dikutip dari laman Motosan.
"Saya mending bertarung demi kemenangan, meski memakai ban dengan tekanan rendah. Tiga detik tidak banyak, hari ini Anda bisa finis di podium meski mendapat penalti tiga detik," tegas pembalap Pramac Racing ini.
Martin merasa lebih baik mencoba semaksimal mungkin, dan tak segan mengambil risiko apapun.
"Sejak saat ini aku akan mengambil lebih banyak risiko. Pada akhrnya aku sudah mengamankan peringkat dua, jadi aku tak peduli apakah aku berada di peringkat dua dengan jarak satu poin atau 80 poin, sama saja," tegasnya.
"Kau harus mencoba yang terbaik dan mengambil risiko. Dua trek tersisa dan kupikir aku bisa tampil bagus di keduanya. Qatar dan Valencia adalah trek yang mana tekanan ban tidak terdampak begitu signifikan," ungkap pembalap bernomor 89 ini.