Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Skuad Quartararo Cs Minim, Hak Konsensi di MotoGP 2024 Bikin Perasaan Yamaha Campur Aduk

Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengaku miliki perasaan senang dan sedih meski Fabio Quartararo dkk mendapatkan hak konsensi di MotoGP 2024.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Skuad Quartararo Cs Minim, Hak Konsensi di MotoGP 2024 Bikin Perasaan Yamaha Campur Aduk
GEN LLUIS / AFP
Pembalap Yamaha Prancis Fabio Quartararo memimpin setelah lap pertama selama Moto Grand Prix de Catalunya di Circuit de Catalunya pada 5 Juni 2022 di Montmelo di pinggiran Barcelona. 

TRIBUNNEWS.COM - Bos Yamaha, Lin Jarvis, tak memungkiri perasaan campur aduknya setelah dipastikan akan mendapatkan hak konsesi di MotoGP 2024.

Meski bakal diuntungkan kans memperbaiki motor, mendapatkan hak konsesi juga berarti mengonfirmasi keterpurukan YZR-M1.

Pada 2016, Yamaha dan Honda menyepakati aturan konsesi demi membantu Ducati bangkit, serta membantu Aprilia, Suzuki, dan KTM sebagai pabrikan baru untuk mengembangkan motor dalam waktu cepat.

Baca juga: Dirujak Netizen Indonesia, Manajer MotoGP Beri Klarifikasi Gegara Sebut Nasi Goreng dari Malaysia

Tahun 2023 menjadi musim pertama di mana semua pabrikan akhirnya bebas dari konsesi.

Uniknya, Yamaha dan Honda justru giliran terpuruk selagi Ducati mendominasi.

FIM dan Dorna Sports ingin menulis ulang aturan konsesi demi membantu para pabrikan Jepang.

Aprilia dan KTM tak terima, yakin dua pabrikan raksasa ini tak perlu dibantu, dan justru menyebut Ducati lah yang ruang geraknya harus dibatasi.

Kekurangan Pembalap Penguji

Berita Rekomendasi

Meski begitu, usai MotoGP Valencia 2023, MSMA (Asosiasi Pabrikan) dan Grand Prix Commission (GPC) sepakat menulis aturan konsesi baru, yang hak-haknya bisa didapatkan sebuah pabrikan berdasarkan kategori perolehan poin di klasemen konstruktor.

Yamaha dan Honda pun mendapatkan hak konsesi terbanyak.

"Sayangnya, konsesi sangat penting bagi kami. Jika ingin kembali maju, kami butuh lebih banyak kesempatan tes. Tahun depan, kami hanya punya dua rider."

"Tes akan membantu, bakal memberi kami kebebasan. Kami bisa pakai lebih banyak mesin dan mengubah spesifikasi saat musim berlangsung," ujar Jarvis via Speedweek.

Akibat jumlah poin Yamaha dan Honda pada 2023 kurang dari 35 persen dari ketersediaan poin sepanjang musim, mereka juga berhak mendapatkan jatah enam wildcard.

Jarvis tak memungkiri bahwa pihaknya akan menurunkan sang test rider, Cal Crutchlow, untuk balapan, tetapi ragu bakal memakai semua jatah tersebut.

Menjaga Pabrikan Jepang Tetap di MotoGP

Menurut Jarvis, wildcard bukanlah prioritas Yamaha, yang lebih mementingkan hak menjalani tes tanpa batasan alokasi waktu dan sirkuit.

"Tidak ada gunanya memakai jatah wildcard jika wildcard memang tak jadi bagian dari program pengembangan kami," ungkap pria asal Inggris ini.

"Namun, kami jelas akan melakukannya lebih banyak dari tahun ini. Saya yakin kami setidaknya bakal melakukannya tiga kali, atau lebih. Kami punya perpanjangan kontrak dengan Cal selama dua tahun lagi, dan kami akan menggelar lebih banyak tes di Eropa," lanjutnya.

Di lain sisi, Jarvis merasa konsesi baru ini tepat untuk menjaga jumlah partisipan tetap sehat.

"Ini bagus untuk kejuaraan, sehingga kami bisa menghindari kans para pabrikan Jepang meninggalkan MotoGP pada masa mendatang. Ini jauh lebih penting untuk jangka panjang," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas