Realisasi Transfer Pulangkan Marc Marquez di MotoGP 2025 Bukan Prioritas Repsol Honda
Manajer Repsol Honda, Alberto Puig menyebut transfer Marc Marquez ke HRC di MotoGP 2025 bukan menjadi prioritas utama timnya.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Bos tim Repsol Honda Alberto Puig menjawab soal kemungkinan Marc Marquez kembali ke Honda pada MotoGP 2025.
Alberto Puig menyebut, memikirkan Marquez kembali ke Honda adalah hal yang gila.
Marc Marquez telah 11 tahun bersama Honda. Namun dia kini memutuskan untuk mencoba tantangan baru dengan pindah ke tim Gresini Racing Ducati pada MotoGP 2024.
Keputusan itu diambil Marquez dengan harapan Ducati bisa membantunya untuk meraih gelar juara di MotoGP.
Baca juga: Casey Stoner Sentil Printilan Elektronik MotoGP yang Jadi Alasan Pensiun Jagoan Ducati
Marquez akan berstatus free agent di 2025.
Pembalap berusia 30 tahun itu diyakini akan menjadi rebutan banyak tim. Ducati, Aprilia hingga KTM menjadi tim yang belakangan santer dikaitkan.
Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig kemudian mendapat pertanyaan soal kemungkinan kembalinya Marquez ke Honda di 2025.
Menanggapi hal tersebut, Puig hanya mengatakan bahwa saat ini Honda sedang fokus untuk meningkatkan kemampuan motornya.
"Niat Honda hari ini adalah untuk meningkatkan motornya. Kami harus memiliki motor yang kompetitif lagi, seperti yang kami lakukan beberapa tahun. Itu adalah poin nomor satu, hal yang paling penting," kata Puig dikutip dari laman Marca.
Meski begitu, Marc Marquez mengaku bahwa dirinya masih ingin membalap untuk Honda di masa depan.
Hal itu diungkapkan Marquez saat mengucap perpisahan kepada fans pada awal bulan ini.
Alberto Puig menanggapi harapan mantan pembalapnya itu. Puig mengatakan, fokus Honda saat ini cuma ingin bisa kompetitif lagi.
"Kemudian, secara logis mengembangkan motor selama musim dingin untuk balapan pada tahun 2024, kita lihat motor apa yang kami miliki dan apa yang dapat dilakukan pembalap kami dengan motor tersebut," kata Puig menambahkan.
Puig menekankan bahwa berpikir lebih dari itu adalah hal yang gila.