Tim Bulutangkis Indonesia Terbang ke Eropa, PBSI Boyong Psikolog Sampai Dokter Gizi
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja, mengatakan bahwa Anthony Ginting cs. sudah dalam kondisi siap bertanding.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tim Bulutangkis Indonesia Terbang ke Eropa, PBSI Boyong Psikolog Sampai Dokter Gizi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di French Open dan All England 2024 terbang ke Eropa, Rabu (28/2/2024).
French Open 2024 akan bergulir pada 5-10 Maret. Sementara itu, ajang BWF Super 1000, All England, akan bergulir 12-17 Maret.
Tujuan pertama dari tim ini adalah Prancis. Rombongan besar yang terdiri dari sebagian atlet, pelatih dan tim pendukung bertolak melalui bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pukul 17.40 WIB dengan pesawat Emirates Airlines EK357.
Sementara Gregoria Mariska Tunjung, Bagas Maulana, Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin akan menyusul malam nanti pukul 21.40 WIB menggunakan Turkish Airlines TK57.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja, mengatakan bahwa Anthony Ginting cs. sudah dalam kondisi siap bertanding.
"Tim kami sudah siap bertanding, melihat persiapan yang cukup matang dan kondisi anak-anak baik. Jadi bagaimana nanti mereka bersaing di sana karena persaingan di level Super 750 dan Super 1000 sangat ketat. Hari ini perjalanan panjang, saya berpesan untuk tetap menjaga kondisi dan banyak minum air putih," kata Ricky dalam keterangan resmi PBSI.
"Dari selesai Indonesia Masters memang sudah diprogramkan, ada waktu lumayan panjang kurang lebih empat minggu. Latihan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan, penanganan cedera dan kelelahan. Semua kita maksimalkan," sambungnya.
Dalam tur kali ini, PBSI pun turut membawa beberapa anggota dari tim ad hoc yang telah bekerja sejak Indonesia Masters 2024.
PBSI membawa Lilik Sudarwati (psikolog olahraga), Nanang Kesuma (performa analisis) dan Paulina Toding (dokter gizi) demi membantu meningkatkan performa atlet di lapangan.
"Kami juga mengajak psikolog, performa analisis dan dokter gizi sebagai bagian dari program tim ad hoc PBSI. Tujuannya sudah pasti untuk menunjang dan menjaga performa atlet di lapangan," ujar Ricky.
"Kalau menurut saya pos-pos ini cukup krusial di saat-saat seperti ini. Sangat dibutuhkan pendampingan-pendampingan seperti ini. Dimana dari evaluasi kita terus-menerus, apa yang dikeluhkan, apa yang dirasakan kita coba siapkan dan penuhi semua," pungkasnya.