Skandal Pelecehan Bikin Garasi Tim F1 Bergejolak, Serukan Usut Tuntas Kontroversi Horner
Tim independen Red Bull mengklaim Horner tak lakukan skandal pelecahan, membuat para petinggi tim balap F1 bereaksi keras untuk FIA turun tangan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Badan pengawas Formula 1, FIA, mendapatkan desakan dari para petinggi tim balap F1 untuk mengusut kasus pelecahan yang diduga dilakukan Christian Horner. Christian Horner menjadi bahan pergunjingan menyoal tunduhan pelecehan seksual yang dilakukannya kepada karyawan Red Bull.
Balapan F1 di Bahrain yang rampung berlangsung, Sabtu (2/3/2024) malam WIB, menempatkan Max Verstappen sebagai pemenang.
Hanya saja suasana panas di setiap garasi tim F1 tidak bisa ditutupi dengan kehadiran Christian Horner di balapan tersebut.
Yap, bayangan perkembangan soal kasus pelecahan yang dilakukan Horner kepada seorang karyawan wanita Red Bull Racing bak menjadi bola panas.
Terlebih Horner yang merupakan pimpinan tim balap F1 Red Bull Racing hadir di GP Bahrain menggandeng sang istri, Geri Halliwell.
Kondisi tersebut memicu para pentolan tim balap F1 seperti Toto Wolff dari tim Mercedes dan CEO McLaren Racing Zak Brown bereaksi keras.
Bahkan ayah dari Max Verstappen, Jos Verstappen tak luput dari seruan agar FIA mengambil peran untuk mengusut kasus skandal pelecehan yang melibatkan Horner.
Sebagaimana yang diketahui, internal Red Bull membentuk tim independen untuk menyelidiki kasus Christian Horner.
Selama delapan pekan bertugas, tidak ada hasil yang terbilang memuaskan. Bahkan minuman energi asal Amerika Serikat itu justru menepis klaim atas kasus yang menyeret Horner.
Dilaporkan BBC, Toto Wolff dan Zak Brown meminta FIA turun tangan.
Keinginan kedua bos tim balap F1 ini ialah kasus Horner diusut sampai tuntas dan bersifat transparan.
Baca juga: Babak Baru Skandal Pelecehan di F1: Christian Horner Beri Rp12 Miliar kepada Korban untuk Uang Damai
"Penanganan situasi ini sangat penting bagi F1. Pesaing tidak berhak mengambil tindakan apa pun," terang Toto Wolff.
“Kita harus melihat diri kita sendiri, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan semua topik ini, yaitu kesetaraan dan keberagaman.
“Ini adalah isu yang jauh lebih luas yang memerlukan lebih banyak ruang dan saya tidak ingin merusak topik ini dengan menjadikannya pertarungan antar tim karena memang tidak demikian," terang bos tim Mercedes.
"FIA atau pihak hukumlah yang harus memeriksanya. Itu di luar kendali tim," tegasnya.
Jos Verstappen pun memberikan reaksi serupa. Dia menyebut Horner sebagai pengecut yang lari dari tanggung jawabnya.
“Dia berpura-pura sebagai korban, padahal dialah yang menyebabkan masalah," terang Jos Verstappen, dikutip dari Crash.
Penyelidikan FIA dapat membantu memberikan transparansi kepada F1 tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar yang telah diserukan oleh para bos tim rival.
Sejatinya FIA juga berkepentingan untuk memastikan bahwa masalah ini tidak membuat F1 tercemar.
Ada banyak pilihan yang bisa diambil FIA jika diputuskan bahwa intervensi diperlukan.
Salah satu opsi lainnya adalah FIA melibatkan Departemen Etika atau Kepatuhan untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran peraturan atau tidak.
Kode Olahraga Internasional FIA memberikannya dasar untuk bergerak jika dirasa ada perilaku yang tidak sesuai dengan kepentingan kejuaraan.
(Tribunnews.com/Giri)